BAB 24 || KEMARAHAN

1486 Words

Tabitha masih menatap ke arah pintu keluar berharap suaminya datang. Namun sudah hampir beberapa jam tapi Arthur belum juga kembali. Akhirnya ia berpikir untuk kembali ke kamarnya namun suara bariton menghentikannya. "Kau tak apa?" Tabitha mendengar suara itu langsung membalikkan tubuhnya berhadapan dengan sosok di depannya. Wanita itu segera menghambur ke pelukan Arthur. "Aku tak apa." "Syukurlah," ucap Arthur menghela napas lega. "Sekarang kau masuklah dulu ke kamar aku harus bicara pada Brian." "Oke." Tabitha menaiki lift menuju kamarnya lalu memasuki kamar itu dengan tenang. Sementara Arthur, pria itu mengepalkan tangannya. Ia sudah di ambang kemarahan. "Brian!" sentak Arthur. "Iya." "Kumpulkan semua anak buah kita ke Markas." "Ta_" "Lakukan saja perintahku Brian." "Baik."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD