“kau sudah melihat hasilnya?” aku bertanya, sebab aku melihat dia berdiri didepan cermin seukuran badannya dengan tubuh Adrien yang membelakangi. Posisi kepala pria itu nampak miring, sepertinya dia memang ingin melihat sendiri hasil karyaku dengan kedua matanya. Sekarang seluruh pendarahan daripada efek proses tatonya memang sudah berhenti. Tapi aku yakin bahwa rasa nyeri dari setiap gesekan yang menyentuh punggungnya akan menyebabkan sebuah sensasi tertentu untuk sementara waktu.
Itu adalah sebuah mahakarya yang besar untuk pengalaman pertamaku melukis diatas tubuh manusia menggunakan alat yang bukan kuas. Aku harap itu dapat memuaskannya.
Pria itu terkesiap. “Ini…”
Ya, gambar yang aku buat pada sepanjang punggungnya adalah sebuah naga raksasa dengan sayap di sepanjang bahunya. Naga
