Adrien

2141 Words

Adrien benar-benar membawaku menepi, suara gemercing saat kami berdua memasuki tempat ini adalah ciri khas yang hanya akan kami dapati bila kami menginjakan kaki pada sebuah café. Dan ya sekarang kami memang sedang berada didalam café. Duduk menempati sebuah meja dengan kursi sofa dekat dengan jendela. Wajahku tertekuk tapi miliknya jelas tidak pernah bertampang demikian. Dia selalu terlihat bersinar dengan senyuman yang kupikir berlebihan dan bodoh untuk situasi sekarang. Tapi karena kami datang berdua, tentu tidak ada sesi tunggu menunggu. Suasana café yang hiruk pikuk sedikit mengingatkanku dengan kejadian dimasa lampau ketika aku dibuat menunggu beberapa orang yang secara terpaksa dipersatukan denganku untuk tugas project. Aku bahkan pernah menunggu hingga berjam-jam lamanya tapi orang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD