Chapter 9

1051 Words
"Um .... " jawab Amara mengangguk Axel pun tersenyum, dan Amara juga tersenyum sembari menoleh ke Stela. Namun, wajah Stela tidak terlihat bahagia. Karna Stela tidak bisa naik mobil, dan dia menolak untuk ikut pulang bersama Axel dan Amara. "Maaf, Stela pulang naik kereta. Stela duluan ya." Ujar Stela Tanpa mengatakan alasannya, gadis itu beranjak, namun Amara menghentikan langkahnya. "Eh! Stel. Tunggu." ujar Amara menghentikannya "Ada apa?" tanya Stela "Pulang saja bersama Kak Axel dan aku juga. Kita naik mobilnya Kak Axel saja," ajak Amara "Maaf, Am. Stela tidak bisa naik mobil, jika Stela naik mobil maka akan ketakutan." bisik Stela Amara pun terkejut, dia langsung terdiam, lalu melihat ke Axel. Untuk beberapa saat Amara berpikir "Maaf, kak. Aku dan Stela tidak bisa pulang bersama dengan kakak. kami naik kereta saja," ujar Amara. "Permisi, kak." Setelah itu, kedua gadis itu beranjak pergi. Sedangkan Axel masih berdiri melihat Amara dan Stela hingga tak terlihat. Wajahnya terlihat kecewa, namun dia tidak bisa memaksa kedua gadis itu untuk pulang bersamanya. "Kenapa kamu tak bilang padaku, Stel?" tanya Amara "Stela sudah memberi kamu isyarat daritadi, tapi kamu tidak menyadarinya." jawab Stela Amara pun merasa bersalah, kemudian dia meminta maaf pada Stela. Gadis itu pun memaafkan Amara, dan tidak mempermasalahkan masalah tadi. Ketika sampai di stasiun, mereka berdua berpisah karna kereta yang mereka naiki berbeda. Amara lebih dulu naik ke kereta, sedangkan Stela masih harus menunggu untuk beberapa saat. Tidak lama, terdengar suara pemberitahuan kereta yang akan di naiki Stela, gadis itu langsung berjalan mendekati peron. tap tap tap Kereta pun melaju, Stela hanya duduk diam menunggu hingga dia tiba di perhentiannya. Setelah beberapa perhentian, Stela akhirnya sampai, dan dia turun dari kereta. Stela berjalan menuju rumahnya. Ketika gadis itu berjalan, dia memikirkan kejadian tadi waktu di depan gedung kegiatan mahasiswa musik. "Hah .... " Dia menghela napasnya, kemudian melihat ke langit. "Bagus sekali," gumamnya. Gadis itu akhirnya sampai di rumahnya, dia masuk ke dalam rumahnya, dan melihat kedua orang tuanya yang tengah berada di ruang tamu "Ah! sudah pulang?" ujar Mamanya "Stela pulang," ujar gadis itu Setelah mengatakan itu, dia masuk ke dalam kamarnya, kemudian membersihkan diri. tok tok tok Ketika pintu terbuka, Mamanya masuk ke dalam kamar gadis itu, kemudian bertanya. "Apa kamu sudah makan?" "Stela sedang tidak nafsu makan, ma. Stela ingin langsung beristirahat." jawabnya "Baiklah. kalau gitu ... Stela istirahat saja." ujar Mamanya sembari mengelus rambut Stela Stela pun menutup matanya, dan beristirahat. Setelah itu, Mamanya Stela keluar dari kamar anak gadisnya, lalu dia menghampiri suaminya "Ada apa?" tanya suaminya ketika melihat Istrinya duduk di sebelahnya dengan raut wajah yang khawatir "Stela tidak ingin makan, dia bilang ingin langsung istirahat." jawab istrinya "Mungkin dia lelah, dan ingin tidur. biarkan saja." ujar Suaminya Istrinya pun mengangguk, namun di dalam lubuk hatinya, dia merasa khawatir dengan keadaan anaknya yang akhir-akhir ini sedikit berubah-ubah. Malam semakin larut, semua orang yang ada di rumah itu tengah beristirahat. Ketika Adele tengah duduk sendirian, membaca buku tiba-tiba ada yang menghampirinya, dan memanggil namanya "Adele." panggil orang itu Adele pun mengangkat kepalanya, dia melihat orang yang memanggilnya, namun dia tidak menyahuti panggilan orang itu. Tanpa di persilahkan, orang itu duduk di depan Adele, dan mengajak bicara gadis itu "Kenapa di sini sendirian? dimana teman-temanmu? buku apa yang kamu baca?" Pertanyaan beruntun di ajukan oleh orang itu, namun Adele enggan untuk menjawab pertanyaan orang itu, Dia mengabaikan orang itu, dan tetap membaca bukunya. Namun, orang itu tidak menyerah, dan tetap mengajak Adele untuk bicara "Apa kamu tahu jika duduk di sini sendirian maka nanti akan ada yang datang dan menggodamu," Gadis itu tetap tidak mempedulikan perkataan orang itu, dia hanya diam membaca bukunya. Hingga beberapa saat kemudian, Adele sudah merasa sangat terganggu, dan merasa lelah mendengarkan perkataan orang itu. Dia akhirnya menutup bukunya, kemudian Adele bertanya. "Apa yang kakak inginkan?" "tidak ada. Aku hanya ingin bicara denganmu." "Kakak bilang tidak ada yang kakak inginkan, tapi ingin bicara denganku, itu namanya ada sesuatu yang kakak inginkan." Adele membereskan barang-barangnya, kemudian dia beranjak pergi. dan orang itu hanya melihat kepergian Adele tanpa mengikutinya. --- Suara alarm yang di pasang oleh Stela akhirnya berdering, dan membangunkan gadis itu. Dia merenggangkan badannya, dan mengumpulkan nyawanya. Setelah beberapa saat, Stela beranjak dari tempat tidurnya. Dia berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Lima belas menit kemudian. Gadis itu keluar dari kamar, dan sudah berpakaian rapi. "Mau kemana sayang?" tanya mamanya "Stela ada janji dengan Amara, Ma." jawabnya "Ouh .... " "Stela berangkat dulu ya ma," "Iya, sayang. Hati-hati ya." "Iya, Ma." Stela pun berangkat ketempat janjiannya dengan Amara. Sedangkan temannya itu masih bersiap-siap. Ketika Stela sampai di tempat janjiannya, ternyata Amara belum datang. Dia akhirnya menghubungi Amara dan bertanya keberadaannya "Halo, Am." "Ya, Stel." "Kamu dimana?" "Aku masih di jalan." Jawabnya, padahal Amara baru saja keluar dari rumah. "kamu dimana?" "Aku sudah sampai di tempat kita janjian," "Baiklah. kamu tunggu sebentar ya. aku akan sampai dalam beberapa menit lagi." "Baiklah." Akhirnya pembicaraan mereka berakhir, dan Stela terpaksa menunggu Amara yang masih dalam perjalanan. Ketika gadis itu bermain ponselnya sembari menunggu temannya, tiba-tiba ada seseorang yang bertanya padanya "Ehm ... Maaf, apa tempat duduk ini kosong?" tanya orang itu Stela pun mengangkat kepalanya, kemudian menjawab pertanyaan orang itu "Iya." jawab Stela sembari mengangguk. "Apa saya bisa duduk di sini?" tanyanya Gadis itu mengangguk mengiyakan, kemudian orang yang bertanya itu langsung duduk di sebelah Stela. "Terima kasih," ujarnya "Iya." Beberapa menit berlalu, dan Amara belum juga datang. Stela mulai merasa kesal, dan dia sudah tidak sabar menunggu. Ketika akan beranjak tiba-tiba Stela terkejut karna bertemu dengan seseorang yang dia ingin hindari "Kak Axel." ujar Stela "Stela. Apa yang kamu lakukan disini?" ujar Axel. "Ehm .... " Ketika Stela akan menjawab pertanyaan Axel, tiba-tiba dia terhenti karna orang yang duduk di sebelahnya ternyata kenal dengan Axel "Kak Axel. Kenapa lama sekali? Aku sampai bosan menunggu." ujar gadis itu sembari merangkul lengan Axel Stela yang melihat itu jadi mengurungkan niatnya untuk menjawab pertanyaan Axel, dia lebih memilih untuk pergi "Permisi." ujar Stela beranjak "Eh! Tunggu." ujar Axel menghentikan langkah Stela "Maaf kak, saya masih ada urusan. Permisi." Ujar Stela. Langkah Axel terhenti ketika dia akan menyusul Stela karna gadis yang bersamanya menghentikannya. Sedangkan Stela akhirnya bertemu dengan Amara, lalu dia memarahi temannya itu "Kenapa kamu lama sekali? janjiannya jam berapa, datangnya jam berapa." ujar Stela kesal. "Maaf, Stel." ujar Amara.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD