Menghitung Mundur

2090 Words

"Ciyeee-ciyeee, bu Hanuuum." Mereka tak berhenti mengoloknya. Jawaban Eril yang memang jujur kalau belum punya calon tentu saja mengundang olokan. Hanum hanya geleng-geleng kepala. Menurutnya, ia tak merasa kalau Eril menyukainya. Apalagi lelaki itu sepertinya lebih muda darinya. Yang ia dengar desas-desusnya begitu. Sementara ia mencari yang lebih dewasa. Ya dari segi usia dan juga kematangan. Walau katanya, tak semua berbanding lurus juga. "Aku tuh yakin, bu. Mas Eril itu pasti suka sama ibuu!" Azka sangat percaya diri. Reni mengangkat jempol, menyetujui. Mereka tak berhenti mengolok Hanum hingga akhirnya pulas. Lelah. Esok paginya, Hanum bangun sekitar jam tiga pagi. Ya pergi solat tahajud dulu mumpung ada waktunya. Kemudian merencanakan wawancara untuk hari ini dengan bantuan Mair

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD