Agha tergugu. Ia terduduk sampai bersimpuh di lantai. Maira meninggal. Itu yang ada di dalam kepalanya ketika melihat satu brankart keluar dari ruang rawat Maira dalam kondisi pasien yang ditutupi penuh oleh kain putih. Hingga seseorang menepuk bahunya dari belakang. Ketika ia menoleh, itu adalah tim intelnya. "Dia dipindahkan ke ruang rawat khusus," ujarnya pelan. "Tadi kami menangkap suruhan Abdi Negoro yang menyusup sebagai dokter di sini hendak menyuntik matinya." Agha segera berdiri mendengarnya. Ia kira di sini sudah yang paling aman. Namun ternyata tetap saja mudah disusupi ya? Rasanya ingin menangis mendengarnya. "Bagaimana bisa?" "Tim masih memeriksanya." "Lalu dia dibawa ke mana?" Ia dibisiki dan Agha langsung berlari menuju lantai paling atas di mana ada ruang direktur.