Rencana Terbaik-Nya

2096 Words

"Cepet juga," tukasnya. Ia baru mengecek email setelah mengirimkan lamaran. Eeeh baru tiga hari, ada juga balasannya. Ya diundang untuk wawancara. Seperti katanya Agha, memang sedang butuh. Jadi ia iyakan saja tawaran wawancara itu. Senin nanti ia akan bertukar shift dengan yang lain. Lalu beranjak dari kursinya. Ia bekerja di rumah sakit yang tak begitu besar. Yaaa posisi laboratoriumnya kan bersebelahan dengan apotik. Kadang juga diminta untuk menjaga apotik. Awalnya ia juga tak tahu apa-apa. Kini mulai terbiasa. Hanya saja, pekerjaannya di sini memang tak begitu banyak. Apalagi kan alat-alat di laboratorium juga tak begitu lengkap. Jadi tak banyak yang bisa dianalisis. Ia ingin sekali waktu itu mengambil posisi di tempat magang Maira. Laboratoriumnya kan lebih besar. Namun sayangnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD