51 - Ayo Berhenti

2136 Words
Zeth mengikuti apa yang diperintahkan oleh Jura, untuk menghitung sampai dua ratus dan menutup kedua matanya. Di detik enam puluh, belum terjadi apa pun, ia masih bisa mendengar jelas kalau bayangan Lucius yang terus menerus menyerang pelindung magis yang dibuat oleh Jura. Di detik sembilan puluh, tiba-tiba suara p*********n itu berhenti. Tapi apa yang didengar Zeth selanjutnya benar-benar membuatnya terkejut, dan hampir saja membuka kedua matanya. Teriakkan yang memekakan telinga terus terdengar dari balik punggungnya, dari arah terakhir kali ia melihat Jura. Zeth juga bisa merasakan kalau tubuh Syville sedikit gemetar. Ia memeluk Syville semakin erat, berusaha untuk menenangkannya, tangannya yang menutupi mata Key juga ia usahakan untuk tidak bergetar. Saat detik ke seratus dua puluh, tubuhnya tiba-tiba terasa sangat panas. Seperti ada ledakan cahaya yang menghasilkan panas berada tidak jauh darinya. Bahkan Zeth bisa merasa kalau pelindung magis yang dibuat oleh Jura bergetar mengerikan, untung saja tidak pecah. Setelah ledakan itu terjadi, sampai detik ke seratus lima puluh, telinganya tidak mendengar apa pun karena berdengung menyakitkan. Rasanya seperti ada sebuah gelombang yang mematikan, tetapi Zeth masih tidak ingin membuka kedua matanya. Saat ini, ia merasa kalau dadanya terasa basah, entah kenapa Syville mulai menangis. Tetapi Zeth masih tidak mau melepas pelukannya, atau menarik tangannya yang masih menutupi mata Key. Dirinya juga belum merasa kalau saat ini waktu yang tepat untuk membuka kedua matanya. Detik ke seratus sembilan puluh, Zeth merasa kalau sekelilingnya sangat sepi. Apa bayangan Lucius menghilang? Apa yang terjadi pada Lucius dan Jura? Tapi Zeth terus menutup matanya sampai sepuluh detik kemudian. Zeth membuka kedua matanya, dan terkejut dengan apa yang dilihatnya. Sekelilingnya terlihat seperti baru saja terbakar habis. Bahkan tanah di sekitar pelindung magis terlihat menghitam karena gosong. Zeth melepas pelukannya pada Syville setelah melihat kalau Syville baik-baik saja, dan memastikan keadaan Key selanjutnya. Untung saja Key juga baik-baik saja, tetapi ia masih belum sadar. Zeth terus menyebar pandangan ke sekelilingnya. Tidak ada apa pun, tidak ada siapa pun. Ratusan bayangan Lucius yang menyerang mereka menghilang, begitu juga dengan Jura. Apa yang terjadi? Beberapa detik setelahnya, penghalang magis milik Jura hancur berkeping-keping seperti taburan berlian yang terbang di udara. Zeth hanya bisa menengadahkan kepalanya melihat kepingan penghalang magis yang terlihat seperti taburan berlian itu terbang semakin jauh. Pikirannya terasa kosong … tidak, ia memilih untuk mengosongkan pikirannya. Khawatir dengan apa yang dipikirkannya benar-benar terjadi. Tidak ada satu pun dari Zeth atau Syville yang mengatakan sesuatu. Zeth masih menatap kosong ke langit, sedangkan Syville masih terduduk di atas tanah. Tidak ada satu pun dari mereka yang ingin memiliki pemikiran bahwa mungkin saja Jura menggunakan sihir untuk meledakkan dirinya dan Lucius yang kehilangan kendali kekuatannya … Syville langsung berdiri seketika, berlari ke arah di mana terakhir kali ia melihat Jura yang dengan berani berdiri di depan Lucius yang kehilangan kendalinya. Dengan suara pelan, ia hanya bisa berkata, “Jura? Kau di mana? Apa kau baik-baik saja?” Tetapi, Zeth mau pun Syville tahu kalau pertanyaan itu tidak akan dibalas oleh siapa pun. Tenggorokkan Syville rasanya mulai tercekat, dengan susah payah ia kembali menelan air matanya. Ia berjalan menuju Key, kembali memeriksa keadaannya. Zeth melihat Syville yang memeriksa keadaan Key, lalu ia berjalan mendekatinya, “Ayo cari desa atau kota terdekat. Kita harus merawat luka Key secepatnya.” Syville hanya mengangguk singkat, dan membantu Zeth secara perlahan menaikkan tubuh Key ke punggungnya untuk ia gendong. Syville berhenti ketika ia melihat kening Key yang berkerut karena kesakitan, tetapi ia tidak memiliki pemikiran untuk berhenti. Lebih baik mereka secepatnya menemukan desa atau kota yang memiliki dokter atau seseorang yang bisa menggunakan sihir penyembuh … seperti Jura. Saat Zeth ingin menggunakan Aero untuk mulai berjalan, tiba-tiba dari arah belakangnya terdengar bunyi ‘kuuuun’ pelan. Zeth dan Syville tahu pasti apa suara itu. Mereka berdua memutar kepalanya secara bersama menuju sumber suara, dan melihat puluhan … atau mungkin ratusan griffin yang perlahan-lahan keluar dari hutan. Zeth mau pun Syville sama-sama terkejut, tetapi melihat mata yang bersinar cerah dari griffin yang berdiri paling depan, mereka berdua tahu kalau para griffin itu tidak memiliki niat untuk melukai seorang pun dari mereka. “Ah, bukankah itu griffin yang kuberi makan ikan?” kata Syville sambil menunjuk salah satu griffin yang ada di barisan paling depan. Jujur saja, Zeth tidak tahu yang mana, tetapi ia tetap menganggukkan kepalanya membalas perkataan Syville. Griffin yang ditunjuk oleh Syville langsung berjalan dengan keempat kakinya mendekati Syville, ia sedikit membungkukkan kepalanya. Syville mengelus kepala Griffin itu, kemudian berkata, “Apa yang terjadi?” Suara ‘Kuuun’ pelan terdengar di telinga Zeth, tetapi sepertinya tidak bagi Syville. Entah bagaimana caranya, terlihat jelas kalau Syville dan griffin itu seperti sedang berbicara satu sama lain. Setelah saling membalas … pembicaraan mereka. Syville membalikkan tubuhnya tersenyum cerah pada Zeth. “Zeth! Anak griffin ini bilang kalau ia dan teman-temannya ingin menolong kita menuju desa terdekat. Mereka sebelumnya melihat …” entah kenapa di sini Syville menghentikan perkataannya. Zeth tahu kalau Syville tidak ingin melanjutkan perkataan itu lagi, akhirnya ia berkata, “Mereka mau membantu kita untuk membawa Key yang terluka?” Syville mengangkat kepalanya menatap Zeth dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Dengan cepat ia mengedipkan matanya berkali-kali lalu berkata, “Ya … ya. Mereka akan mengantar kita ke desa terdekat. Jika terbang dibantu oleh mereka, perjalanannya tidak akan terlalu lama dan kita juga tidak perlu khawatir kalau sedikit pergerakan akan membuat tulang Key yang patah akan merusak bagian dalam tubuhnya.” Zeth menganggukkan kepalanya. “Apa mereka sudah siap?” “Ya, mereka sudah siap. Ayo langsung bantu Key naik ke salah satu punggung anak griffin ini. Aku juga akan naik untuk memastikan Key tidak terjatuh,” kata Syville cepat sambil membantu Zeth membaringkan tubuh Key pada punggung griffin yang terlihat lebih besar dari yang lain. Setelah melihat Key yang berbaring aman di punggung salah griffin itu, Syville naik dengan perlahan ke sampingnya. Memastikan kalau Key tidak akan terjatuh selama perjalanan mereka ke desa yang disebut para griffin itu. Setelah memastikan Key dan Syville, Zeth ikut naik ke salah satu punggung griffin yang berdiri persis di belakangnya. Zeth menganggukkan kepalanya singkat, yang dibalas oleh griffin itu. Setelahnya ia naik ke atas punggungnya. Kembali terdengar suara ‘Kuuun’ pelan. Lalu Syville berkata, “Kami sudah siap. Tolong antar kami ke desa yang kau sebutkan itu.” Perkataan Syville langsung dibalas dengan suara ‘Kuuun’ yang pelan juga. Beberapa detik kemudian, Zeth, Syville dan Key yang masih belum sadarkan diri menembus langit yang terlihat mulai jingga karena matahari mulai tenggelam. Syville melihat ke tempat terakhir kali dirinya, Zeth dan Key berada. Seluruh tanah di sekitar mereka benar-benar hangus terbakar. Hanya ada tanah yang berbentuk seperti lingkaran yang cukup besar di tengah-tengahnya yang tidak terbakar. Itu adalah tempat Syville dan yang lainnya dilindungi oleh pelindung magis yang dibuat oleh Jura terakhir kalinya. Di atas tubuh griffin yang sudah terbang menembus langit sore, Syville menahan air matanya untuk tidak jatuh kembali. . . Dari atas, Zeth melihat jelas sebuah desa yang cukup besar, terlihat hampir seperti kota kecil karena bangunannya sudah sangat kuat, terbuat dari batu. Dari menara pengawas terlihat jelas kalau orang-orang yang berada di dalamnya berlarian karena terkejut melihat lebih dari sepuluh ekor makhluk legendaris seperti griffin yang terbang menuju desa mereka. Zeth melambaikan tangannya, berusaha untuk menarik perhatian siapa pun dengan harapan orang-orang itu tidak mulai menyerang. Entah usahanya berhasil atau tidak, Zeth, Syville dan Key yang masih belum sadarkan diri mendarat dengan selamat di depan gerbang desa itu. Gerbang desa itu tertutup rapat dengan pintu yang terbuat dari kayu dengan beberapa besi tajam setinggi sepuluh meter. Puluhan orang berdiri di depannya mengangkat berbagai macam senjata tinggi-tinggi, tetapi mereka tidak berpikir untuk menyerang. Seseorang yang terlihat sangat tua dengan kumis, janggut, dan entah kenapa bulu mata yang panjang dan berwarna putih seluruhnya berdiri di tengah-tengah kumpulan orang itu. Zeth bisa menebak kalau orang tua ini pasti kepala desa … “Maaf membuat kalian panik, tetapi apakah di desa ini ada dokter atau seseorang yang bisa menggunakan sihir penyembuh? Teman kami terluka parah,” kata Syville pertama kali yang memecah keheningan. Mendengar perkataan Syville, orang-orang itu bergumam panik, tetapi langsung dihentikan oleh seseorang yang Zeth pikir adalah kepala desa tersebut. “Teo, panggil dokter itu sekarang juga. Jangan lupa untuk memesan kamar di penginapan terdekat dari pintu gerbang.” Seseorang yang kemungkinan bernama Teo ini menganggukkan kepalanya semangat kemudian berkata, “Baik, Kepala Desa!” kemudian ia berlari kembali masuk ke dalam desa itu. Meski sudah mendengar perkataan Kepala Desa ini, tidak ada siapa pun di antara mereka yang kembali berkata mau pun bergerak sedikit pun. Akhirnya, keheningan itu dipecahkan oleh suara ‘Kuuuun’ dari griffin di dekat Zeth. Orang-orang desa itu kembali bergumam panik, yang tentu saja dihentikan oleh kepala desa lagi. “Anak muda, apa mata orang tua ini sudah sangat kelelahan sehingga aku salah mengartikan bahwa makhluk yang berdiri dengan empat kaki itu adalah makluk legendaris yang disebut sebagai griffin?” “Itu benar …” pertanyaan itu langsung dijawab oleh Syville. Kembali terdengar gumaman panik, tetapi kali ini kepala desa tidak menghentikan mereka. Karena terlihat jelas kalau kepala desa juga panik. “Apa ada yang salah? Apa desa kalian pernah diserang atau suatu hal lainnya terjadi yang berhubungan dengan griffin?” tanya Syville sedikit khawatir. Jika orang-orang di desa ini memiliki masalah dengan griffin, takutnya Syville, Zeth dan Key tidak diterima di desa mereka. “Oh, oh tidak. Kami tidak akan pernah berpikir hal seburuk itu pada penjaga desa kami!” jawab kepala desa. Zeth maupun Syville sedikit tertegun mendengar jawaban itu. “Kepala Desa, semua sudah disiapkan!” kata Teo tiba-tiba kembali berdiri di sisi Kepala Desa. Kepala Desa menganggukkan kepalanya. “Kalau begitu … ayo bawa temanmu yang terluka itu ke dalam. Kita butuh tempat yang nyaman untuk berbicara.” Syville dan Zeth mengangguk kaku. Ketika Zeth ingin menggendong Key lagi, griffin yang membawa Syville dan Key terdengar bergumam pelan. Sepertinya ia ingin membawa Key sendiri untuk masuk ke dalam sana. Kepala Desa setuju membiarkan griffin itu masuk melalui gerbang desa. Lalu mengantar mereka menuju sebuah bangunan dua lantai yang depannya terlihat banyak jendela. Sepertinya bangunan ini menyewa kamar untuk tinggal di dalamnya, seperti penginapan. Orang-orang yang melihat griffin masuk ke dalam desa mereka hanya bisa terkesima. Pelindung desa mereka telah datang! Ini pertama kalinya setelah beratus-ratus tahun desa ini dibangun! Namun, Zeth dan Syville tidak tahu akan hal itu. Sayangnya, tubuh griffin itu tidak bisa masuk ke dalam bangunan itu. Dengan suara ‘kuuun’ pelan yang terdengar sedih, akhirnya Zeth menggendong Key menuju salah satu kamar yang sudah ada lima orang yang berdiri di dalamnya. Salah satunya Teo, dan empat orang lainnya menggunakan jubah putih panjang yang menutupi seluruh tubuh mereka. Salah satu dari keempat orang itu menggunakan kacamata tanpa bingkai, dengan rambut berwarna abu yang sedikit panjang sampai bisa diikat ke belakang. Janggut dan kumis tipis yang tidak terurus membuat Zeth berpikir kalau orang ini mungkin dokter… Seseorang yang Zeth pikir adalah dokter langsung terkejut ketika melihat luka pada tubuh Key, dengan cepat ia membantu Zeth untuk membaringkan Key di kasur, dan menyuruh ketiga orang lainnya yang menjadi asisten dokter itu untuk mulai membantunya mengobati luka di seluruh tubuh Key. Syville tetap berada di ruangan itu untuk membantu menyembuhkan luka Key, sedangkan Zeth dan Teo memilih untuk keluar kamar itu. Kepala Desa masih menunggunya di ruang makan tempat penginapan itu. Terlihat jelas kalau dia ingin bertanya sesuatu, tetapi karena hari mulai malam dan melihat kalau Zeth dan Syville sangat kelelahan, akhirnya Kepala Desa memilih untuk bertanya besok setelah mereka berdua beristirahat. Kepala Desa hanya memberi Zeth dua buah kunci kamar, lalu menepuk punggung Zeth menyuruhnya untuk istirahat. Zeth tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, lalu mengantar Kepala Desa dan yang lainnya keluar penginapan. Griffin yang mengantar mereka masih berada di tempatnya. Zeth berterima kasih pada griffin itu dengan mengelus kepala dan punggungnya, yang terlihat jelas kalau griffin itu merasa sangat nyaman. Kemudian ia mengantar griffin itu keluar desa. Griffin yang lain ternyata masih berada di sana. Ia mengelus kepala dan punggung mereka satu-satu sambil mengucapkan terima kasih, lalu melihat para griffin itu terbang menjauh dari desa. Sebaiknya jika ada waktu lagi, Zeth dan yang lainnya harus berkunjung ke hutan itu untuk kembali berterima kasih pada griffin yang membantu mereka menemuka desa terdekat. Mereka juga harus membawa banyak ikan. Zeth kembali ke penginapan itu dengan pikirannya yang kosong. Ia melihat dokter dan asistennya keluar dari penginapan, dan Zeth berterima kasih beberapa kali pada mereka. Lalu ia menuju kamar Syville dan Key. Terlihat Syville yang menggenggam tangan Key dengan wajah yang khawatir. Luka Key sudah dibalut oleh perban kecuali wajahnya, yang membuatnya terlihat seperti mumi. Zeth mengerutkan keningnya, khawatir kalau Key akan sangat sulit untuk sembuh. Syville mengangkat wajahnya ke arah Zeth, matanya sangat merah, terlihat jelas ia habis menangis. Zeth berjalan mendekatinya, mengusap pelan punggung Syville. “Kali ini ayo kita berhenti, Syville.” Mendengar perkataan itu, Syville menganggukkan kepalanya. Ia memilih untuk berhenti menjalani misi ini terlebih dahulu sampai luka Key sembuh sepenuhnya. Setelahnya mereka akan mencari kebenaran yang dikatakan oleh Jura terakhir kali mengenai Demolux bersaudara itu. []
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD