kisah cinta gadis manja

kisah cinta gadis manja

book_age18+
21
FOLLOW
1K
READ
playboy
arrogant
badboy
school
virgin
like
intro-logo
Blurb

mencintaimu adalah pilihanku maka sesakit apapun itu aku akan berusaha bertahan

"dia hanyalah gadis manja yang bisa dimanfaatkan" sambil menyeringai sadis

"gila kamu ya, dia temanku jangan mengganggunya"

"diamlah"

cerita mengandung unsur dewasa, harap bijak dalam membaca, yang masih kecil mohon minggir....

chap-preview
Free preview
hari pertama sekolah
Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya. Perlahan namun pasti mulai merayap masuk ke sela jendela kamar seorang gadis cantik yang masih dalam balutan selimut hangatnya. "oohhhh ayuuunddaaaaa, bangun nak sudah pagi, cepatlah mandi" teriak sang bunda sambil membuka pintu kamar anak gadisnya ya namanya adalah Ayunda Permata anak tunggal dari pasangan suami istri yang bernama tuan Satya Adibrata dan nyonya Dewita Sari. "ooh ayolah ayunda, hari ini hari pertamamu ke sekolah, jangan sampai terlambat sayang" kata nyonya dewi sambil menggoyangkan tubuh ayunda yang masih setengah terjaga itu. "bunda ini masih pagi, lihatlah ayunda masih sangat mengantuk" kata ayunda sambil mengumpulkan setengah nyawanya. "apa kamu bilang? masih pagi, ini sudah jam 06.00 bangunlah segera mandi dan turun ke bawah untuk sarapan, ayah dan bunda menunggu karena kami akan ada rapat penting sayang" sambil melenggang pergi keluar kamar sepeninggalan bundanya ayunda duduk di tepi tempat tidur sambil bergumam "kerja kerja kerja, kapan ada waktu untukku" huuuuft helaan nafas panjang keluar dari bibir cantiknya. beberapa saat kemudian ayunda terlihat sudah menuruni tangga dengan mengenakan seragam lengkapnya. Karena memang hari ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolah SMA. Mata cantiknya melihat ke arah meja makan dimana sudah ada ayah dan bundanya. Setiap pagi mereka akan selalu menyempatkan untuk sarapan bersama. "bunda minggu depan libur kan?" tanyanya memulai obrolan "sepertinya tidak sayang, karena bunda ada lembur, biasalah ada sedikit komplain dari pembeli" tutur nyonya dewi lembut "apa ayah juga sibuk minggu depan?" tanyanya sedikit malas, alasannya pun pasti sama "ayah juga ada meeting penting dengan relasi bisnis baru" "ya baiklah, selalu saja ayunda ditinggal sendiri" desah ayunda dengan malas "ini semua kan juga buat kamu ayunda, sudahlah mari kita mulai sarapan" jawab tuan Satya dengan tegas. pelayan mulai menyajikan makanan untuk para majikannya itu dengan sangat telaten dan hati-hati, mereka pun mulai makan dengan diam. Di rumah ini selalu di ajarkan agar menggunakan tata krama saat makan, yang artinya tidak boleh bersuara entah itu antara sendok dan piring atau obrolan kecil di tengah acara makan. "aku selesai" lalu berdiri pergi tanpa berpamitan "tunggu sayang apa kamu tidak mau berangkat bareng ayah?" kata nyonya Dewi sambil menatap punggung putrinya yang telah berjalan ke depan "tidak. brangkat yah, bun" pamitnya tanpa menoleh. Ayunda gadis cantik itu kini telah masuk kedalam mobil yang akan mengantarnya menuju sekolah. Mata cantiknya menatap ke arah luar jendela kaca sesaat melihat seorang anak kecil yang tengah bermain dan bercanda dengan ibunya. Canda tawa yang jarang ia dapatkan dari orangtuanya Andai ayah bunda bisa meluangkan waktu mereka untukku, pasti aku akan sangat bahagia seperti anak itu, sejak kecil mereka slalu sibuk dengan pekerjaannya. Ya walaupun kadang kami masih berlibur bersama itupun dengan tetap membawa pekerjaan mereka. Mungkin bagi mereka aku hanya akan bahagia ketika aku mendapatkan segalanya dengan uang mereka. Hidup memanglah tak sempurna. Mereka bergelimang harta namun kehilangan waktu bersama ada juga yang sederhana tapi memiliki waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama. Bagi sebagian orangtua terkadang uang adalah segalanya. Dengan uang mereka bisa membahagiakan anak-anaknya, menuruti apapun yang mereka minta. Tapi terkadang justru seorang anak lebih bahagia ketika banyak waktu yang di lewati bersama orangtuanya. Apa yang kalian lihat dari diriku? harta, kemewahan, kebahagiaan. Kalian salah besar karena aku hanyalah Ayunda Permata yang kesepian. Sejak kecil hingga saat ini hanyalah berteman sepi selain karena tidak memiliki saudara akupun jarang berkumpul dan tertawa dengan orangtuaku. Mungkin memang ini nasibmu ayunda. gumamnya lirih sambil menatap pedih jalanan yang sudah mulai di padati pengendara lain. "maaf nona kita sudah sampai" suara pak supir membuyarkan lamunanya. "ya baiklah pak kalau begitu saya masuk sekolah dulu, nanti saya hubungi kalau sudah waktunya pulang" kata ayunda sambil meraih tas yang ada di samping tempat duduknya. "baik nona saya permisi" kata pak supir sambil melajukan mobilnya sesaat setelah ayunda turun dari mobil. semangat ayunda gumamnya menyemangati sambil mengayunkan kaki masuk ke sekolah barunya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.6K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.3K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
172.1K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook