Pria itu hanya mampu diam menatap bagaimana keadaan Adhiti. Sejak tadi, dia sudah mendengarkan pembicaraan mereka. "Dia pasti akan bangun kembali," ucap pria tersebut. "Kata om Theo jantung Adhiti semakin melemah," lirih Shania terpukul. "Bolehkah kita masuk ke dalam?" "Sepertinya belum boleh. Mungkin hanya sebentar." Dengan izin yang diberikan. Pria itu masuk ke dalam ruangan Adhiti. Suara detak jantung yang samar terdengat dari luar. Terdengar keras saat berada di dalam. "Adhiti," ucap pria itu pelan. Berharap dapat di dengar Adhiti di alam sadarnya. "Hey bangun!! Aku ke sini bukan untuk melihatmu seperti ini. Aku datang untuk menghadiri acara wisuda kalian. Adhiti, aku pulang karena dengan penuh kebehagian akan melihatmu lagi. Bukan tubuh seperti ini yang aku inginkan. Bangun Ad