CEMBURU

1264 Words

Sepanjang perjalanan pulang pun Safa hanya diam. Ia tidak memedulikan ocehan Azril yang terus berisik sejak tadi. “Safa, aku minta maaf,” ujar Azril melirik wanitanya. Tidak tahu apa yang membuatnya marah seperti itu. Bahkan tidak mendapat jawaban dari Safa yang akhirnya tiba di rumah dan wanita itu langsung berlari yang menutup pintu dengan cukup keras. Azril tersentak kaget, lalu menggeleng lemah. Tak lama, langkahnya mengikuti Safa masuk ke dalam. Niat untuk membahagiakan justru membuat Safa murka. Sedangkan Safa sendiri menggerutu kesal di dalam kamar. “Ish, apa maksud dia itu? Mau pamer kalo banyak fansnya?” Matanya menatap tidak suka dan Safa sudah memukul gulingnya dengan keras. Bahkan, ia sudah menutup pintunya rapat agar pria itu tidak bisa masuk kamarnya. Entah dia ingin tid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD