Safa mengerjap saat mendengar suara salawat yang menggema. Kepalanya menoleh, memerhatikan Azril yang masih terlelap pulas. Ia turun perlahan tanpa mengusik dan berjalan menuju kamar mandi. Usai itu, Safa membangunkan suami yang ternyata sudah lebih dulu terbangun. “Baru mau Safa bangunkan, Mas,” ujar Safa mendekat melihat Azril yang masih malas untuk bangkit. “Eh, mau ngapain?” Safa terkejut saat suaminya tiba-tiba menyerang, tetapi dengan segera Safa mundur dan menjauh dari sang suami. “Mau peluk, Sayang. Aku masih ngantuk tahu, tetapi kamu sudah bangun duluan,” kata Azril sedikit memejamkan matanya. “Aku sudah punya wudu, sebentar lagi Subuh,” jawab Safa. Tanpa memedulikan ucapan Safa. Pria itu justru nekat dan berhasil merengkuh tubuh Safa dengan nyaman. “Nanti wudu lagi, Saya