Chapt 10. Past 2

2971 Words

Dyrta diam, menunggu segala umpatan yang terlontar dari bibir kedua adik sepupunya. Dia melihat kaca spion mobil bagian depan mobil. Melirik wajah kesal adik yang sangat dia sayangi itu. Dia juga melirik ke samping, melihat Zahra yang sudah berwajah masam. ‘Selalu gak punya waktu! Kalo emang gak bisa, kenapa makek maksain ke Medan! Kalo cuma satu hari aja disini! Lebih penting mana sih! Keluarga apa harta!’ Bathin Zehra mendengus kesal, sambil bersidekap d**a. ‘Percuma! Macam gak punya abang jadinya! Sesedih inikah kalau gak punya abang ? Gak mikir apa. Kalo orang tuh pengen kayak mereka! Kemana-mana selalu diantar abangnya! Kesel!’ Bathin Zahra masih memalingkan wajahnya ke kiri, seakan tidak mau bertatapan lagi dengan abang sepupunya, Dyrta.             Dyrta kembali menghela panjang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD