*** Rumah Zhakaria Afnan, Jakarta, Indonesia., Dapur., Pagi hari., Cetttaarrr!!!! Suara pecahan piring terdengar di seisi dapur. Hingga membuat beberapa pekerja berlarian ke arah dapur. Arisha juga ikut berjalan cepat menuju dapur. “Ya Allah, Nak. Kenapa ini ?” Tanya Arisha melihat menantu satu-satunya sedang membereskan pecahan beling itu. “Ah maaf, Ma. Chandani juga tidak tahu. Tiba-tiba saja piringnya terbelah dua.” Ucap Chandani sambil menyapu pecahan beling itu. ‘Putriku.’ Bathinnya seketika mengingat putri semata wayangnya, Chandly Yuria Afnan. Semua pekerja berlarian menuju dapur. Arisha kembali membuka suaranya. “Sudah, Nak. Biar bibi saja yang bersihkan. Sini duduk, Nak. Bi, tolong dibereskan ya.” Ucap Arisha menuntun men