Menyembunyikan perasaan itu mudah. Jika kau tetap melakukannya dalam waktu lama, jangan salahkan bila kepalamu menjadi gila. ** "Apa kau gila? Kita tidak boleh sejauh itu!" Zul berdiri sambil melipat kedua tangan, sementara matanya menatap tajam ke arah Shina. "Hah! Kau pikir aku mau? Kau pikir aku ingin melakukannya! Aku juga terpaksa!" Shina ikut berdiri dan menatap Zul tajam dengan dagu terangkat. "Aku hanya memikirkan bagaimana cara agar papamu mau mendukungku tanpa meminta kita bercerai," lanjut Shina. Harga dirinya terluka karena ucapannya sendiri. Kali ini Zul kembali meraup wajahnya. "Ah, sudahlah! Bagian papa itu urusanku! Kau tidak perlu memikirkan yang bukan bagianmu!" Shina melirik kesal pada Zul. Rona di pipinya masih tersisa karena ia merasa marah bercampur malu. "K