Dengan langkah-langkah hati-hati, Veronica melangkah masuk ke dalam kamar yang sunyi. Udara dingin menyambutnya, seolah menambah beban yang sudah terlalu berat di pundaknya. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan gejolak emosinya yang tengah membara di dalam dirinya. “Hh!” "Diamkan dirimu, Veronica," ucapnya pada dirinya sendiri dengan suara yang hampir tercekat di tenggorokannya. "Kau harus tetap tenang." Kata-kata itu bergema di dalam ruangan yang sunyi, mencoba menggugah ketenangan di tengah badai emosi yang melanda. Veronica mencoba meraih kendali atas dirinya sendiri, menahan diri agar tidak terjatuh dalam jurang kegelapan yang mengancam untuk menelannya. “Aku harus berpikir jernih sebelum semuanya terungkap dengan benar.” Dia tahu bahwa saat ini adalah saat yang kr