"Masih belum ada jawaban?" Hasan menggeleng. Ini sudah seminggu lebih semenjak lamaran tapi memang belum ada jawaban. Husein baru saja menongolkan kepalanya. Kemudian lelaki itu pamit berangkat. Hasan menginap dia apartemen Husein selama beberapa hari ini gara-gara ibunya. Perempuan itu bersikeras membeli apartemen sebelah Hasan yang kosong kemudian menggabungkannya dengan Hasan agar apartemennya terlihat lebih luas. Meski tidak sebesar Husein tapi setidaknya lebih manusiawi kata ibunya. Hasan menurut saja pada titah ibunya karena perempuan itu tak bisa dibantah. Husein hanya geleng-geleng kepala. Terkadang ibunya berlebihan akan sesuatu. Padahal Husein yakin kalau Anne bukan tipe perempuan yang melihat sesuatu dari harta. Ia mengenal hampir semua keluarga Anne. Meski berpenampilan mahal