Chapter 16

1084 Words

“Kamu pikir, kamu bisa hidup enak tanpa warisan dari papa?” Yesaya terdiam. “Jangan berulah kamu, Yesaya. Kamu ini anak tunggal kami, jadi sudah pasti seluruh harta warisan akan jatuh ke tanganmu. Tapi...” Spfian menagan kalimatnya. Dia berjalan mendekati putranya yang tengah mematung menatapnya. “Hak waris itu akan hilang tanpa tersisa sedikit pun, jika kamu berani berbuat macam-macam pada papa dan mama.” “Pa, aku ini sudah besar. Usiaku sdah melebihi seperempat abad. Tapi, kenapa papa dan mama masih saja mengendalikan hidupku?” “Karena kamu tidak bisa mengatur hidup kamu dengan baik. Makanya, mama dan papa yang mengatur hidup kamu!!” Ucap Sofian sambil menunjuk d**a Yeasya dengan jari telunjuk tangannya. “Aku bisa mengatur hidupku, pa. Hanya sahj papa dan mama tidak pernah memberi r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD