Chapter 37

1107 Words

Retha segera kembali menemui Sofia, tapi dengan cepat Anya langsung mencegahnya. “Ada apa Anya?” Retha menoleh ke arah Anya. Raut wajah Anya yang semula penuh kemarahan, dalam sekejap langsung berubah canggung ketika Retha menatapnya. “I-itu, ma. Sebaiknya, mama tidak usah menemui Sofia lagi.” “Memangnya kenapa? Mama ingin tahu, apakah dia mempunyai anak atau suara bayi itu berasal dari rumah lain?!” “Kalau sependengaran Anya sih, suara bayi itu berasal dari rumah sebelah, bukan dari dalam rumah ini.” “Maka dari itu. Karena mama ragu dari mana asal suara tangisan bayi itu. Jadi, mama ingin melihatnya langsung ke dalam.” “Ma,” “Anya. Sudah, kamu jangan melarang mama. Mama harus mengetahuinya dengan jelas, agar mama bisa menegur Yesaya dengan bukti. Karena kamu tahu sendiri kan Yesa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD