Note: Mulai dari part ini sebaiknya dibaca setelah buka puasa.
***
Rahi menguap. Dia merentangkan tangannya melakukan peregangan sehabis bangun tidur. Lalu menatap ke sebelah kasurnya. Kosong. Rahi menepuk jidat. Sean meminta dibangunkan jam empat, tapi saat dia melirik jam dinding … pukul empat sudah tamat. Tepatnya sekarang ini jam tujuh lewat lima belas menit.
“Om Sean ke mana, Mi?” tanya Rahi masih dengan penampilan bangun tidur setibanya di dapur.
Irina menoleh. “Dia gak pamit sama kamu?”
“Aku tidur, kayaknya nggak dibangunin.”
Irina pun kembali sibuk dengan perkakas dapurnya. “Katanya mau cari kerja.”
Ada perasaan sesal di hati Rahi saat mendengarnya. Andai tidak menikah dengannya, Sean tidak akan dipecat. Tapi kalau tidak menikah dengannya, Rahi tidak akan jatuh cinta. Bisa
