Pertemuan Singkat
Mera termenung menatap kota New York dengan mata sembab di jendela kamar Apartemen mewah dengan fasilitas lengap . Sangat wajar baginya karena dia seorang model papan atas dengan bayaran selangit. Dia sangat beruntung dengan pekerjaan dan terlahir dari keluarga terpandang di Barcelona. Ayahnya seorang pengusaha teksil di Barcelona dan ibunya memiliki yayasan sekolah swasta yang elite.
Mera hanya ingin sukses dengan kaki nya sendiri bukan karena warisan orangtua, dia memutuskan pergi ke New York karena kecintaannya dengan dunia modelling dan melanjutkan kuliah di Universitas terbaik New York.
Tapi tidak dengan kisah cintanya , tak seberuntung orang - orang dia harus merelakan kekasih hatinya cinta pertamanya pergi dengan sahabatnya . Walau itu sudah 5 tahun terjadi tapi entah kenapa cinta pertamanya.selalu berkesan untuknya. Hanya saja luka kecewa dan amarah memuat dia membenci sahabatnya dan mantan kekasihnya.
Drrt...drrtt...drrttt...
" Hallo jack,kenapa kau meneleponku bukankah ini aku libur aku ingin me time tanpa diganggu
" Mera Kau harus fitting kain siang ini untuk Fashion Show di JM Festival, JM tadi menelponku, kau mengerti darling ?."
" Yaa Ampun baik jack kau kirim alamatnya sekarang "
" Okey "
Tut..tut..tut ...(telepon terputus)
Ya Tuhan jack kau itu , kenapa dia tak membuat alasan kalau aku sedang berlibur ke Hawai atau
Barcelona .
Mera bersiap lalu mengambil kunci mobilnya menuju alamat tujuan, tapi sayangnya kondisi jalanan sangat macet karena ada perbaikan jalan utam, diakhir pekan biasanya sangat sepi entah kenapa hari itu sangat macet sehingga mera sangat bosan berhenti di satu titik membutuhkan waktu 15menit.
" OMG harusnya aku tidur seharian di Apartemen tapi aku malah bermacet-macet ria disini " sambil memasang headseat dan memutar lagu favoritnya , dia menikmati macetnya jalanan sambil mendegarkan musik.
Zyan Melajukan mobil mewahnya membelah kota New York, entah mengapa hari ini begitu macet.
" Shit.. kenapa hari ini begitu macet entah berapa jam aku terdampar disini " dia mulai bosen menunggu mobil didepannya jalan, dia menoleh meneliti disekitar mobilnya , ya tepat di sebelah kanan mobilnya .
" Wanita begitu cantik , bibirnya, hidung dan matanya, sangat sempurna " OMG kenapa aku terus memperhatikannya, zyan segera mengalihkan pandangan ,tak ingin lebh lama larut menikmati makhluk sempurna tepat disampingnya. Bak Jelmaan Sang Dewi Yunani, tanpa disadari wanita yang dia perhatikan sudah belok ke kanan tanpa sepengetauannya. zyan berusaha menetralkan fikirannya, dia tak ingin terlalu terbawa perasaan.
" Shittt... kemana dia," zyan mencari sekeliling mobilnya tapi tak menemukan wanita yang dia cari
Mera Diana Memarkirkan mobilnya dipusat pertokoan Elite di New York .mobilnya terparkir rapi jauh dari toko tekstil yang dia kunjungi , karena parkir terdekat JM Tekstil hanya untuk pelanggan VVIP.
"Ahhhh dasar orang kaya , belum sampai saja sudah disiapkan tempat parkir khusus " Gegutu Mera
" Hallo Jack..."sambil cipika cipika
" Hallo Darling, akhirnya kau sampai juga " Dengan gaya melambai Jack , jack adalah manager mera dan juga sahabat terbaiknya di New York.
"Hallo Nona Mera Diana perkenalkan saya Jeny asisten Mr.JM , Beliau ada pertemua di Sidney "
"Hallo Jeny senang berkenalan denganmu "
Mereka bertiga menuju lantai dua khusus kain berkualitas nomor satu di dunia.jeny dan jack sibuk memilih kain motif dan warna yang cocok untuk seorang mera diana.
Zyan memarkirkan mobil mewahnya di kawasan pertokoan elite di New York , dia berjalan ke pertokoan JM Tekstil, dia berencana membuat beberapa warna setelan Jas .
" Selamat siang tuan jhonson, Ada yang bisa kami bantu" pelayan JM tekstil sangat sopan dan hati-hati menyambut kedatangan zyan.
" Aku akan melihat kain pesanan jas ku dan aku akan mencari kain untuk ibuku"
"Baik tuan mari silahkan ke lantai dua , Tuan Silahkan ini warna untuk setelan jas nya "
" Aku pilih Merah Hati, Grey dan Navy , dan dimana kain untuk ibuku ?"
"Mari saya Antar Tuan , Lorong sebelah "
" aku saja melihat -lihat dulu kau urusin setelan jasku "
" Baik Tuan saya permisi, saya ada di meja pelayanan jika anda membutuhkan nanti "
Zyan memilih kain dilorong kedua yang ditunjukan oleh pelayan, dia sibuk dengan warna dan bahan untuk ibunya, tiba-tiba matanya tertuju pada sesosok wanita yang sangat cantik, seksi dan sangat mempesona ya tentu saja Mera Diana wanita yang sejak tadi dicarinya saat terjebak macet.
"Apakah ini kebetulan ataukah memang berjodoh " batin zyan, dirinya masih terpesona dengan wanita yang membuatnya kehilangan akal.
Mera yang melihat-lihat kain berwarna- warni sangat cantik membuatnya hanyut dalam dunianya, hingga akhirnya dia sadar ada seorang makhluk asing yang sangat menawan, aura yang terpancar ,sangat seksi memperhatikannya daritadi hingga tak sadar dia segera perg dan menyenggol tumpukan kain , dia terjatuh dan tumpukan kain itu tepat jatuh di atas kakinya. sadar akan itu zyan berlari membantu mera.
" Kau tak apa-apa nona ?, aku akan lihat kakimu nona'' tanpa ijin dari mera dia langsung melihat kaki mera apakah ada luka atau kakinya retak.
" Tidak tuan aku baik-baik saja " Mera langsung berdiri dan mencoba berjalan sambil mengatakan kepada zyan " Terima kasih Tuan , Permisi"
"Nona Tunggu .... !!" Entah kenapa zyan dengan sadarnya mengucapkan hal membuat wanita itu kaget
" Maukah kau menikah denganku nona ?"
" Apa anda sudah gila tuan ?,tuan kita baru bertemu dan anda melamarku ? "
"Kau menolakku nona, apakah kau tahu siapa aku?"
"Aku menolakmu dan tak ingin tau siapa anda tuan , permisi saya harus pergi,terima kasih atas bantuannya tuan" Mera pergi menjauhi zyan , zyan mematung melihat mera semakin jauh meninggalkannya.
"Kau akan menjadi milikku seutuhnya nona" Batin zyan