"Nggak ke mana-mana, cuma mau lepas kerudung. Takut banget sih, aku tinggalin." Dengan santai dia membuka tali di belakang kerudung. Sedikit kesusahan, aku melihatnya meringis dengan tangan yang berusaha mengotak-atik kerudungnya. "Biar aku yang melakukan." Segera kuambil alih tali di belakang kerudung itu dan kuurai simpul tersebut dengan mudah. Perlahan, aku membantunya mengangkat hijab itu melalui wajahnya. Aruna langsung menatapku begitu kerudung itu terlepas. Manik matanya yang hitam kecoklatan begitu indah dengan bulu mata panjangnya yang lentik menyentuh kelopak. Untuk pertama kalinya, aku membelai kepala Aruna dan langsung menyentuh rambutnya. Dia tersenyum dan tampak menyukai usapan tanganku. Rambut hitamnya terikat, menggulung di balik leher bersama pengikatnya. Aku pun