Gawat! Seribu kali lebih gawat! Siapa yang ditelpon oleh Ujang? Kenapa dia membicarakan seseorang yang tidak mau menyebut nama aslinya? Apa orang yang dia maksud itu aku? Kalau benar aku, kenapa dia melaporkannya? Kepada siapa pula dia laporkan aku? Aduh, bahaya! Apa dia sebenarnya polisi? Kalau begitu, dia tahu jika aku seorang buronan? Lalu kemudian dia sengaja menjebakku dengan vila mewah yang murah ini agar aku tidak pergi ke mana-mana. Setelah menangkapku, pasti dia akan mendapatkan kenaikan pangkat. Atau kemungkinan bonus yang besar dari atasannya. Bagaimana ini? Apa aku harus diam saja menunggu pria yang mengaku bernama Ujang itu menangkapku? Mengacungkan pistolnya padaku dan memborgol kedua tanganku? Aku menatap kedua pergelangan tangan ini. Lalu aku membayangkan sebuah bo