"Dingin, Ndra! Minum!" Aku mendekatkan cangkir espresso milik Andra yang belum disentuh sejak tadi. "Jadi ... bahkan keluarga mereka telah merencanakan lokasi pernikahan?" Andra tetap tak menyentuh kopinya. "Emmm ... mereka ingin tema outdoor yang kekinian. Memilih tanah yang hendak kubeli sebagai lokasi. Bagaimana menurutmu, aku sewakan saja secara gratis untuk sepupu yang mau menikah?" "Jangan cari mati!" Dia malah mengancam padaku. "Lalu aku harus bagaimana? Menolaknya?" "Terserah!" "Mereka tau aku adalah cucu amih juga. Apa kata mereka jika aku tak memberinya sewa? Bisa-bisa, aku disangka tak akur dengan sepupu." "Kita memang tidak akur!" Sebenarnya, aku ingin mengatakan jika Aruna sendiri ingin kembali ke Bandung. Tapi anak itu takut dengan keluarga Andra dan amih yang