" Ra, kamu kenapa?" tanya Ariya. Gadis itu mencoba membopong Rara dengan sisa daya yang dia punya, tetapi dia justru berusaha menepis tangan Ariya, hingga akhirnya ia pun jatuh pingsan. Semua penghuni asrama tetap maupun sementara berbondong-bondong datang dan membantu Ariya. “Ada apa ini. Dia pingsan kenapa?” tanya salah seorang penghuni asrama. “Segera kita bawa ke UKS.” Saat menyelesaikan ibadah Shalat Ashar, dengan hati yang lemah Ariya pun berkeluh kesah pada Allah tentang isi hatinya. Kali ini ia tak meminta yang aneh-aneh lagi. Ia hanya meminta kekuatan supaya semua ini mudah baginya, sembari tetap berharap-harap cemas akan keadaan Rara. Tak lupa pula Ariya panjatkan doa agar gadis itu baik-baik saja. Dalam kekhusyukan nya, ia berdialog pada sang pemilik hati tentang hatinya.