Putra Meninggal

1034 Words

Aku sampai di rumah sakit langsung berlari menuju ruangan Putra. Di sana sudah ad Pak Willi dan istrinya. "Putra, aku di sini. Kamu harus sembuh," ucapku. Air mataku tak terbendung lagi, Putra sudah kejang-kejang tak karuan. Sesaat dia tak kejang,"Kinan, aku mencintaimu," ucap Putra. "Aku juga mencintaimu," ucapku. Dokter mengambil tindakan, Putra sudah tak dapat berbicara lagi. Aku menunggu di sampingnya. Sementara Kiara aku pasrahkan pada Ilham. "Kinan, ini sudah sore. Apa tidak sebaiknya kamu minta jemput Ilham?" tanya Pak Willi. "Gak, Pak. Biarkan malam ini aku yang jaga Putra. Kalian pulang saja," jawabku. Aku ingin menemani Putra di saat terakhir hidupnya. Dia sudah banyak menolongku selama ini. Sebelum Pak Willi pulang, Mama dan papa menjeguk Putra. Mereka menguatkan Pak Wil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD