“Baiklah! Sampai di sini perkuliahan kita! Mohon kiranya jika ada salah-salah kata, bapak minta maaf, ya! Jika ada yang belum dimengerti, kita akan bahas pada pertemuan berikutnya!” Dosen dengan tampang lucu dan ramah, tersenyum lebar di hadapan para anak didiknya, lalu melambaikan tangan mempersilahkan mereka semua keluar pintu dalam gerakan gentleman. Semua orang tertawa melihat tingkahnya, tapi semuanya setuju dalam hati kalau dia adalah dosen yang sangat pintar dan cerdas. Termasuk dalam melawak agar suasana kelas tidak menjadi canggung dan menegangkan. Setelah beberapa orang pergi meninggalkan kursinya, Moli segera menghampiri Claris yang baru saja menutup bukunya. “Bagaimana?” selidik Moli penasaran, wanita berambut pendek dengan dres kuning itu menatap serius kepada Claris yang