Ada yang bilang kalau jodoh kita adalah cerminan diri sendiri. Tapi, sepertinya hal itu tidak berlaku antara dirinya dan Damian.
Bagaimana bisa pria dingin dan kejam, serta tidak bisa ditebak itu adalah pria yang akan menjadi pendamping hidupnya sampai rambut memutih?
Begitu Claris selesai ditarik oleh Damian, pria itu menghempaskan punggungnya ke dinding, lalu mengungkungnya di sana.
“Apa kamu bodoh?” desisnya kesal, wajah tampan jahatnya meringis gelap dengan kedua bola mata gelapnya bagaikan langit tanpa bintang, seolah-olah menarik Claris masuk ke sana, menjerat dan membuatnya tak bisa kabur begitu saja.
“A-apa maksudmu mengatakanku bodoh? Aku sama sekali tidak mengerti!” protesnya, berusaha membalas pria itu dengan segala keberanian yang ada. Sekujur tubuhnya sudah menggigil dingi
