Clarisha Wira Atmaja merasa hidupnya sudah kejatuhan tinta hitam begitu saja. Sudah tidak bisa dibersihkan lagi. Rasa bersalah yang selalu tergenang di hatinya terhadap keluarganya dengan keputusan bodoh itu, ditekan kuat-kuat. Toh, dia tidak punya niat melakukannya untuk seterusnya. Hanya perlu jual kali pertamanya kepada pria yang rakus dan tamak dengan duit selangit. Anggap saja saling memenuhi kebutuhan masing-masing di saat terdesak, meski Claris masih geli dan jijik memikirkannya. Pria macam apa yang akan jadi kali pertamanya? Dia sama sekali tidak punya bayangan. Pada akhirnya, kalau ketahuan dengan tindakan nekatnya yang putus asa, keluarganya pasti bisa menerima kenyataan pahit itu suatu hari nanti. Kalaupun seandainya mereka tidak bisa menerimanya juga, minimal dia akan menj