Pagi-pagi sekali, Claris bangun mempersiapkan diri untuk bertemu Damian di sebuah studio foto. Hari Minggu ini mereka berdua seharusnya melaksanakan sesi foto prewedding. Tapi, gara-gara kejadian terakhir kali yang membuat Damian tampak terpukul dengan kata-katanya, membuat Claris takut sendiri untuk menemuinya. Pikiran wanita ini seketika saja seperti dihinggapi api yang menyebar di sebuah hutan, sulit dipadamkan dan bikin panik! “Kamu yakin ingin bertemu dengannya hari ini? Kenapa tidak pura-pura sakit saja?” saran Moli melalui sambungan telepon. “Memangnya ide itu akan berhasil? Kalau sudah sembuh lantas apa lagi? Kami sudah pasti akan melakukan prewedding itu, kan?” “Jadi, kamu maunya apa, Claris? Tidak mungkin, kan, kamu menghindari Damian terus menerus? Kecuali kamu membatalkan