Claris yang memikirkan hal bodoh kecil, dan mengira dirinya sedang berhalusinasi gara-gara kebanyakan berpikir, akhirnya menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Seharusnya, aku yang mengatakan hal itu lebih dulu kepadamu, Damian. Bukankah minggu depan kamu sudah akan menikah? Apakah ada yang bisa aku berikan? Uangku tidak begitu banyak, jadi aku harap permintaanmu tidak begitu sulit,” balas Claris pelan, tersenyum kecut. Damian memuram kelam menatap wanita di sebelahnya. “Dari mana kamu tahu pernikahan itu akan diadakan minggu depan? Aku belum memberikanmu undangan, bukan?” Claris tertohok dingin mendengar pertanyaan Damian, seketika panik dalam hati. “I-itu... Hadi yang mengatakanku kepadaku kalau tidak salah ingat. A-atau Moli, ya, yang mengatakannya kepadaku? Keluarga Kusuma diundang j