“Sebaiknya kalian ke rumah sakit saja untuk memeriksanya lebih lanjut. Ini memang sepertinya retak. Tapi, aku tidak bisa memastikan seberapa parah cidera yang dialaminya. Bagaimana bisa sampai hal ini terjadi kepadamu?” tanya dokter wanita cantik yang baru saja memeriksa jari-jari Claris yang terluka. Sikap Claris sangat datar, tidak membalas langsung pertanyaan sang dokter. Matanya melirik dingin kepada Damian yang berdiri di sisi mereka. Menjijikkan! Dia benci pria yang pura-pura terlihat baik, padahal dialah yang memberikannya rasa sakit itu. Untuk apa dia memanggilkannya dokter seperti ini? Dia pikir bisa membuat hatinya terharu? Mimpi! “Tidak sengaja terjatuh. Terpleset. Tiba-tiba saja terjadi begitu cepat. Aku baru menyadari ada yang aneh beberapa saat kemudian,” terang Claris ac