Pada hari Senin pagi, Claris berjalan cepat menyusuri jalanan taman kampus, perasaan was-was menggenangi hatinya. Wanita berpakaian sederhana dengan rajut krem lengan panjang sedikit kebesaran dan rok putih sebetis itu tampak menahan panik di wajahnya, menggigit bibirnya yang masih belum pulih dari hukuman Damian. Hari ini dia tidak boleh berpapasan dengan pria itu! Semakin cepat langkah kakinya, semakin cepat pula pikiran wanita cupu ini memutar banyak hal di otaknya. Dari arah berlawanan, tampak Damian dan gengnya sudah berjalan melewati beberapa orang dengan gaya pakaian mereka yang bak sekumpulan supermodel berwajah tampan luar biasa. Claris segera berhenti mendadak, langsung menyembunyikan tubuhnya di balik salah satu dinding, dan mulai menghitung dalam hati dengan mata dipejamka