Sabtu subuh, Claris bangun pagi-pagi sekali, bahkan jauh sebelum adzan berkumandang. Di tempat tidur mewahnya sekarang, wanita berambut panjang dalam balutan piyama motif beruangnya sedang menatap beberapa kertas yang bertebaran di atas selimut. Kebanyakan adalah tentang jadwal dan beberapa hal yang akan dilakukannya untuk perkuliahan semester baru yang akan dimulai pada akhir bulan ini, sisanya adalah sebuah dokumen pemberian Nadia. Claris mengerutkan kening membaca skenario yang sudah disusun oleh tantenya, dan membuatnya benar-benar geleng-geleng kepala mendapati rencana licik pebisnis dari Singapura itu. Garis besar skenario mereka adalah menyatakan dirinya merupakan keponakan Nadia yang baru pulang dari luar negeri, dan berkuliah di tempat yang sama dengan Damian. Hanya saja dise