Bab 16

1370 Words

Dengan suara isak tangis yang menghiba, lelaki kurus yang pergelangan kaki dan lengannya penuh dengan tato itu memintaku untuk kembali ke rumah neneknya dan merayu Ika. Sebuah drama melankolis yang sangat gila dan menjijikan. Bagaimana mungkin seorang Sartika mampu membuat panik dan senewen orang-orang yang mencintainya. Padahal sudah jelas-jelas mereka dibohongi dengan akting konyolnya. "Sumpah Bang, kami gak berniat jahat. Kami menghargai dan sangat berterima kasih sama abang yang sudah mau mengantar Ika dan mengikuti fantasinya." Di seberang sana Erik bicara terbata-bata. "Fantasinya? maksudnya apa?" Aku sedikit tersentak. "Maaf Bang, jangan dulu emosi. Saya harap abang bersabar dan mau ngedengerin penjelasan saya dulu." "Iya, kamu juga jangan berbelit-belit Rik. Ngomong aja to th

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD