Aku kembali melanjutkan makan dengan mata yang tak lepas dari menatap wajah Ika yang terlihat makin kinclong dan berseri-seri. "Dua hari berikutnya, si Bandot datang lagi. Kali ini pura-pura nanyain pekerjaan dan penghasilan Erik. Ya Ika jawab asal aja, pekerjaan Erik pedagang kaki lima dengan penghasilan sangat minim. Eh dia nawarin pinjam uang. Ika menolak dengan halus, karena memang lagi gak butuh pinjaman, hehehe." "Yang ketiga kalinya?" Aku makin tak sabar, sekaligus sedikit kagum pada Ika yang ternyata masih punya harga diri. Dia tidak mudah tergoda oleh mertuaku yang kalau ditilik dari penampilan, memang masih sangat gagah perkasa dan tampan dalam usia kepala 5. "Nah yang ketiga kalinya itu hampir saja Ika diperkosa." "Woooow Masa sih?" "Waktu itu hujan besar, kira-kira jam se