EPISODE SEBELUMNYA “Baiklah..kau yang sekarang sudah memiliki kesibukan baru. Aku senang kalau kau merasa bahagia, Renata.” “Terima kasih, Pa. Itu semua juga karenamu.” “Kamu sudah bekerja dengan keras. Seharusnya Adam bangga punya istri seperti kamu,” tutur Steve sembari menepuk pelan puncak kepala Renata seperti yang biasa ia lakukan pada anak-anaknya. Tapi belakangan, Adam sudah tak mau diperlakukan seperti itu lagi. Yang tersisa adalah Renata menantunya yang bersedia saja diperlakukan demikian. “Ah..papa bisa saja –“ “Apa kau sudah menemuinya?” Steve mendekatkan wajahnya untuk bicara sambil setengah berbisik di hadapan Renata, “—ini kesempatan bagus untukmu.” Renata hanya bisa nyengir dengan godaan Steve tersebut. Nyatanya saat beliau berusaha untuk menyatukan mereka dengan beke