BAB 18

1596 Words

Sementara Dewinta dan Adam tengah berbahagia untuk melebur semua rasa marah dan kecemasan Dewinta tadi, tidak demikian yang terjadi pada Renata yang melamun sendirian di dalam busnya. Mendengarkan lagu sedih sendirian sambil menahan diri untuk kembali menangis adalah yang bisa ia lakukan saat semua orang tak peduli. Tapi ternyata ia tak menuju rumahnya. Tepat di sebuah halte bus, Renata turun di dekat pusat pertokoan. Ia sempat linglung sebentar, hingga dengan langkah mantap Renata menuju sebuah gang yang terdapat banyak aneka toko dan kedai makanan yang selalu ramai diburu oleh para pelancong ataupun warga lokal. Renata melebur bersama mereka dengan masuk ke sebuah bar yang sedikit tertutup. Tak seperti terlihat sepi dari depan, bar ini begitu ramai jika masuk ke dalamnya. Banyak muda-mu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD