"Ya jangan dong. Kalau mobilnya si Juna dijual ya kasihan dong, Mami bisa kena omong tetangga dikiranya mantu Mami orang nggak punya. Kamu tega sama Mami?" Masih tanya pula, dengan kesal aku berdiri, aku merasa sudah cukup perbincanganku dengan orangtuaku yang sangat tidak bermutu ini. "Tega dong, Mami saja tega sama Juwita. Kalau bukan karena Mami ngancam pakai nama Nenek, Juwi bahkan nggak mau datang kesini." Bisa-bisanya Mami mikir pendapat orang lain tentang Juna yang bakal kelihatan kere kalau nggak pakai mobil sementara mobil murahku yang aku beli sampai nafasku ngap-ngapan mau dijual. Tolong, bisa tukar tambah orangtua nggak sih? Nggak apa-apa kok aku jabanin walaupun tambahnya mahal. Aku benar-benar muak. "Durhaka, kamu Juwita! Ini balasan yang kamu berikan kepada orangtua yang