"Belajar sama saya mau nggak dok biar bisa moveon. Siapapun yang sudah membuat dokter patah hati dia sudah bahagia, untuk apa terus memikirkan seseorang yang bahkan tidak peduli akan perasaan kita?" "..............." "Perasaan ini milik kita, dok. Dokter sendiri yang harus menyembuhkannya, dokter harus menjadi tokoh utama dalam kisah dokter sendiri, bukan hanya jadi figuran dalam kisah orang lain." Satu detik usai mengucapkannya aku benar-benar menyesal. Semuanya terucap tanpa aku memikirkan bagaimana jika setelahnya penolakanlah yang akan diberikan oleh dokter Kaliandra, apalagi saat cengiran di wajahnya berubah menjadi sebuah keseriusan seakan dokter Kaliandra tengah benar-benar mempertimbangkan tawaran yang aku berikan. Kalian tahu, seandainya saja aku punya kantong ajaib Doraemon