Alvaro beranjak berdiri dengan menatap lurus sang istri yang sudah tertidur pulas di ranjangnya. Pemuda jangkung itu tersenyum samar sembari menjulurkan tangan dengan mengusap kepala gadis itu lembut. Entah kenapa melihat Azura yang tertidur seperti itu ada perasaan aneh yang Alvaro rasakan. Perasaan damai dengan hati meringan. Beda kalau sudah marah-marah dan mengeluarkan tanduknya. Pintu ruangan terbuka membuat pemuda yang memakai kaos lengan panjang itu menoleh dan sontak tersenyum melihat sang kembaran melangkah masuk dan mendekat. "Gimana keadaan Azura, sudah membaik?" Tanya Arseno sembari berdiri di samping Alvaro dengan memasukan kedua tangannya di dalam saku jubah dokternya. "Alhamdulillah, baik. Bayinya juga sehat walau kondisinya masih lemah." Balas pemuda itu dengan menghela