6 hari setelah ulang tahun Alex, pernikahan Alex dan Diana sudah diresmikan di KUA kini mereka sah suami istri dimata Hukum, mereka mempunyai buku merah dan hijau sebagai bukti sahnya pernikahan mereka.
Malam minggu hari ini ada pesta kecil di rumah Diana, bukan pesta ulang tahun melainkan pesta untuk merayakan pernikahan Diana dan Alex, hanya pesta kecil yang didatangi oleh kerabat dekat dua keluarga dan juga teman-teman kuliah Diana, Kedua pihak sepakat untuk mengundang teman-teman kuliah Diana agar mereka tahu bahwa Diana sudah menikah, jadi jikalau Diana hamil tak perlu ditakutkan karena Diana sudah memiliki suami, sedangkan Alex ia tak mengundang siapapun karena pernikahannya masih harus dirahasiakan dari sekolah Alex.
Diana cantik dengan gaun berwarna putih, memang bukan gaun pengantin tapi Diana tetap terlihat cantik dibalut Gaun putih simple dengan high heels putih dan rambutnya yang diberi bando bunga.
Diana sangat menyukai memakai pakaian simpel yang pastinya nyaman, ia dan keluarganya memang terlihat sederhana dibanding tamu yang datang, membuat banyak tamu kagum akan kesederhanaan keluarga Bram. Banyak kerabat dekat keluarga Adam kenal dengan Bram, pria yang mempunyai banyak bisnis di berbagai bidang, banyak yang kagum dengan keluarga kecil Bram.
Pesta sudah dimulai dari satu jam yang lalu, para tamu undangan menikmati pesta dan hidangan yang tersedia.
Tidak ada pelaminan, Alex dan Diana bergabung langsung dengan para tamu, para tamu pun bergantian memberikan ucapan, Alex menghampiri istrinya yang sedang mengobrol dengan teman-temannya.
"Didi mau dansa enggak?" ucap Alex yang tangannya mulai merangkul pinggang istrinya
"Ciee uhuy Diana diajak brondong Alex tuh." goda Cindy
"Uluhh dedek gemes Alex, imut banget sih." ucap Sifa genit
"Eh Ndah sumpah adek lu imut banget beda ya sama elu." ucap Desi pada Indah yang memang masih berdiri bersama teman-temannya.
"Iya dong kakak-kakak cantik, Alex memang imut siapa dulu punyanya Didi maksudnya Diana." ucap Alex bangga lalu mengecup pipi Diana.
Diana wajah gadis itu memerah sungguh malu ia digoda seperti ini.
"Cie merahhh, malu nih adek ipar gue hahaha." ucap Indah sambil tertawa
Diana cemberut lalu pergi meninggalkan segerombolan teman-temannya
"Yah ngambek hahaha." ucap Indah lagi
Alex mengejar istrinya lalu merangkul pinggangnya lagi, mengecup pelipis Diana
"Aku sayang Didi."
Alex dan Diana berhenti dan berdiri ditengah-tengah para tamu, musik mulai mengalun indah, Alex mengambil tangan Diana dan diletakannya di pundak Alex, tangan Alex berada di pinggang Diana, entah belajar dari mana Alex untuk berdansa seperti ini, ia hanya mengikuti alunan musik
Kaki Alex mulai bergerak ke kanan yang diikuti Diana, Diana menatap suaminya yang tampak tampan hari ini dengan pakaian casualnya, Alex tersenyum menatap istrinya.
"Kamu cantik." Alex masih menggoyangkan kakinya ke kanan ke kiri mengikuti lantunan musik yang diikuti Diana
Banyak kamera ponsel yang mengabadikan moment mereka, Alex dan Diana terlihat sangat serasi walau perbedaan umur cukup jauh 5 tahun, namun wajah Diana yang cantik natural menandingi wajah Alex yang tampan walau tetap wajah Alex masih terlihat lebih imut.
Setelah dansa selesai semua bertepuk tangan Alex memeluk istrinya,
Tes tes
123
Indah sudah berdiri di samping Alex dan Diana ia berdiri sambil memegang mix
"Buat adikku tersayang dan sohibku, pengantin baru kita hari ini."
Indah mulai mengeluarkan suara merdunya, Indah menyanyikan sebuah lagu berjudul "Sempurna" lagu yang dibawakan Andra and the backbone lagu yang sudah lama rilis di Indonesia.
Indah menghayati setiap bait lagu itu, saat bernyanyi mata Indah berkeliling dan ia lihat laki-laki itu sedang memandangnya tajam ia tersenyum teringat dengan laki-laki dingin yang selalu membuatnya terpana tanpa takut dengan tatapan tajamnya, Indah suka dengan laki-laki tersebut tapi sayang laki-laki itu tak tersentuh.
Indah berharap ia akan mendapatkan jodoh yang sempurna agar bisa menyusul adiknya dan sahabatnya.
Intro
Janganlah kau tinggalkan dirikuu
Takkan mampu menghadapi semuaa
Hanya bersamamu ku akan bisaa
Kau adalah darahkuu
Kau adalah jantungkuu
Kau adalah hidupkuu
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begituu
Kau adalah darahkuu(darahhkuu)
Kau adalah jantungkuu(jantungkuu)
Kau adalah hidupkuu(hidupkuu)
Lengkapi dirikuu
Oh sayangku, kau begituu
Sayangku, kau begituu
Sempurna...
Sempurna...
Prokk prokk tepuk tangan meriah dari para tamu, suara Indah begitu indah seperti nama dan orangnya.
Tanpa disadari Indah ada sepasang mata yang memperhatikan Indah dengan tajam tersenyum manis, kalau Indah melihat pasti ia akan senang bukan main.
"Indah banget suara lu kak, kapan kakak bisa nyanyi?" tanya Alex yang kagum dengan suara kakaknya
"Semenjak kakak melihat laki-laki bermain gitar sambil bernyanyi dan kakak belajar bernyanyi." ucap Indah dalam hatinya sambil menatap laki-laki dingin yang sudah tak melihat ke arah sini.
"Oyy kak." ucap Alex sambil menggoyangkan tangannya di depan wajah Indah.
"Semenjak Indah suka cowok, cie tadi dia ngeliatin lu terus Ndah pas nyanyi." ucap Diana pada kakak iparnya.
"Lu serius Na?" tanya Indah tak percaya, tadi ia memang sempat melihatnya menatap dirinya tapi hanya sebentar, Diana mengangguk.
"Kakak suka sama siapa hayoo, orangnya yang mana Didi? Kasih tau aku dong." ucap Alex penasaran baru saja Diana mau berbicara Indah membekap mulut Diana.
"Rahasia, jangan kepo lu de." ucap Indah memberi kode pada Diana agar tidak memberi tahu.
****
Pesta selesai pukul setengah sepuluh malam, para tamu sudah pulang, tinggal keluarga inti saja yang berada di rumah Diana. Bram menawarkan besannya untuk menginap saja karena hari sudah malam, Adam dan keluarga menyetujui karena rumah Adam memang cukup jauh dari rumah Bram.
Semuanya telah masuk kamar masing-masing, Adam dan Tyas menempati kamar tamu dilantai 2 sedangkan Indah menempati kamar tamu lantai 1 persis di samping kamar Diana.
Diana dan Alex sudah berada di kamar Diana, ranjang Diana yang kecil belum diganti membuat pasangan pengantin itu tidur berdempetan tadinya mau tukar dengan kamar tamu tapi Diana tidak mau.
"Didi sempit." ujar Alex tak leluasa karena ranjang Diana yang kecil.
"Ya kan memang ini kasur untuk satu orang, kamu enggak mau tidur sendiri di kamar lain ya sudah apa adanya." sahut Diana.
"Ya aku kan maunya tidur sama Didi." rajuk Alex manja.
"Ya sudah sekarang Bonyu tinggal merem saja apa susahnya." ucap Diana yang sudah mengantuk.
Setelah sholat isya jam 10an tadi Diana memang langsung ingin tidur rasanya capek karena pesta tadi, tapi saat matanya sudah tertidur bonyu nya datang mengganggu.
Alex terus bergeser karena ia tak leluasa, Diana tak peduli, terserah suaminya mau ngapain, ia sudah lelah.
Brukkk
"Aduhh bonyu sakitt." Diana terbangun karena jatuh ke lantai yang untungnya masih ada karpet berbulu dari ranjang akibat Alex yang terus mendorong Diana, Alex ingin membantu Diana untuk kembali keranjang bukannya bisa malah Alex ikut terjatuh dan alhasil menindih Diana dilantai .
"Aduh sakit bonyu, badan kamu berat jangan nindihin aku dong." teriak Diana, Alex sedikit bangun agar tidak menindih Diana lalu menatap wajah Diana yang mengantuk.
"Gila ternyata adik gue ganas juga ya, sampai ditindih begitu." ujar Indah bergidik ngeri yang menguping di depan pintu kamar Diana.
"Sudah ah nanti gue jadi ingin cepat punya suami lagi." ucap Indah lalu masuk ke kamar yang ditempatinya.
Alex mengecup bibir Diana, Diana melotot.
"Kamu cantik kalau marah." goda Alex lalu mengecup lagi bibir manis yang sedikit terbuka karena Diana yang masih setengah sadar.
Alex terus mengecup salah bukan mengecup tapi melumat bibir Diana, beruntungnya Diana membalas ciuman suaminya, mereka ciuman sampai terengah-engah.
Alex melepas ciuman membuat Diana berasa kehilangan, Alex berbisik ditelinga Diana.
"Aku mau kamu." Alex menjilat daun telinga Diana membuat Diana meremang, sumpah ia belum siap tapi melihat kabut gairah dimata suaminya ia tak tega dan ia juga penasaran yang katanya malam pertama itu sangat menyenangkan dan nikmat walau sakit diawal.
Alex terus menciumi Diana hingga turun ke leher tangannya sudah bergilya didada Diana dan mulai meremasnya pelan Diana melenguh mulai menikmati permainan suaminya. Tangan Alex mulai membuka kancing piyama Diana, Diana gadis itu mengangguk pasrah saat suami berondongnya bertanya.
****
Indah sudah bangun pukul 04.00 pagi, rumah Diana sudah mulai ramai karena papa mama Diana dan papa mamanya sudah bangun, Adam dan Bram sudah siap dengan pakaian kokonya bersiap ke masjid
"Indah tolong bangunin Alex dia harus ikut sholat di masjid." ucap Adam pada putrinya yang masih menguap.
Indah berjalan ke arah kamar Diana, ia seperti lupa sesuatu dan Indah pun langsung membuka pintu kamar, karena memang kebiasaannya setiap hari membangunkan adiknya harus masuk ke kamar dan membangunkannya langsung.
"Huaaaaaa." Teriak Indah membuat Adam, Bram, Tyas dan Renata cepat menghampiri Indah
"Mata gue ternodai." ucap Indah menutup matanya dengan telapak tangannya tapi memberikan sedikit renggangan jarinya untuk mengintip.
"Ada a...," ucapan Tyas terpotong
"Astaghfirullah kirain ada apa, kamu ini mengintip pengantin baru ya." ucap Tyas menggelengkan kepala.
Adam, Bram dan Renata hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat apa yang dilihat Indah.
Diana mengerjapkan matanya, begitu juga dengan Alex karena suara berisik di kamarnya, saat mereka bertatapan setelah melihat arah pintu dan saat itu juga mereka berteriak
"Ahhhhhk." teriak Diana dan Alex lalu menatap orang-orang yang ada di depan pintunya kembali, Diana malu ia sangat malu, ia bersembunyi dibalik selimut yang dipakainya sedangkan Alex bocah itu hanya tersenyum memasang wajah tanpa dosanya pada keluarganya.
Diana benar-benar malu bayangkan keluarganya memergoki ia dan Alex yang tidur dilantai hanya berbalut selimut sekali lagi hanya berbalut selimut semua pakaiannya tercecer mengenaskan dilantai, pakaian dalam Diana pun menjadi barang yang dilihat keluarganya juga, Diana sungguh malu ia bersembunyi di dalam selimut dan tak mau keluar.
"Mereka sudah pergi." ucap Alex, Diana masih tak mau keluar ia masih malu dengan keluarganya juga suaminya.
"Kamu cepatan keluar kamar, aku enggak mau keluar kalau kamu masih di kamar."
"Oke tapi aku mandi dulu ya." ucap Alex lalu masuk ke kamar mandi di dalam kamar Diana, Diana mengeluarkan kepalanya dari selimut karena mendengar suara air menyala dari kamar mandi.
Diana menggeleng melihat kamarnya yang berantakan, Diana mulai mengumpulkan pakaian-pakaiannya lalu memakainya.
Malam tadi adalah malam pertamanya sungguh pengalaman yang tak akan pernah dilupakannya, walau suaminya belum bisa mengambil mahkotanya tapi tetap saja, Alex hampir mengambil yang memang haknya tapi karena Diana keburu takut dan kesakitan, mereka gagal dalam mencetak gol, tapi Alex mengerti ia tak mau memaksa, dikasih seperti itu saja Alex sudah senang apalagi nanti saat berhasil mencetak gol.