Rahasia Terdalam

1661 Words

Setelah tenggorokannya yang kering itu diobati, Inara mulai mengeluarkan keluh kesahnya. “Bapak fitnah saya kentut ya! Bisa-bisanya bikin saya malu ih!” “Ini semua juga gara-gara Papa kamu yang ajak saya makan makanan pedes.” Agra menjawab dengan datar, sambil santai tetap menyetir. Kali ini tidak terlalu dipikirkan oleh Inara sebab terlalu fokus pada Keenan yang dimasa mendatang akan mengajar disini. Moodnya sedikit naik ketika Neysa bilang script untuk selingkuhan Jendral telah dicetak dan akan diantar ke apartemennya. “Pak, mampir dulu ke apartemen yuk. Temen saya mau kasih script drama.” “Nanti saya dimarahin sama orangtua kamu, Inara.” “Enggak.” Memamerkan layar ponsel, balasan dari Mamanya yang mengizinkan Inara pulang agak malam. “Sekalian mau nanyain ke Ibu, gaun apa yang nan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD