Siang dan Malam

1786 Words

“Gak gitu maksudnya!” Teriak Inara buru-buru keluar dari mobil. Saking takutnya, Inara tidak melihat kemana kaki melangkah dan terjerat penutup goat. Bruk! Suara jatuhnya cukup keras. “Bapakkkkkk!” Respon Agra? Dia hanya menatap dari dalam mobil. “Saya pegel gendong kamu. Jalan sendiri aja.” “Bapak…..” “Saya mau nelpon dulu. Duluan ke atas.” Inara menggigit bibir bawah dan berusaha berdiri sendiri. Lututnya yang berdarah tidak dia hiraukan, tangisannya ditahan. Kenapa dia sangat sial hari ini? Agra yang awalnya santai itu terlihat panik melihat darah yang mengalir. “Hei, maaf saya gak liat kamu terluka.” “Hnghhhh!” Tangisannya pecah lagi saat Agra menggendongnya. Menyebabkan darah mengotori kemeja sang suami. Agra membersihkannya di kamar mandi, sekalian menyiapkan air dalam bath

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD