"Temui Bu Tari, dan berikan surat pengunduran dirimu. Aku akan bantu dari sini, biar kamu tidak dicerca pertanyaan yang akan menyudutkanmu. Ralat, menyudutkan kita berdua," bisik Alvaro. Setelah mengatakan itu, lelaki bertubuh atletis itu meninggalkan Kinan yang masih diam tanpa ada pergerakan. Hingga saat dia mendengar suara pintu terbuka, dia baru bisa bernafas lega. "Astaga, aku mikir apa sih? Berdekatan dengannya hanya membuat hatiku was-was," ucap Kinan sambil meneruskan langkahnya. Setelah sampai di lantai bawah, Kinan menaruh peralatan kebersihan di tempatnya. Kemudian ia mencuci tangannya, lalu meninggalkan ruangan itu menuju ruangan Bu Tari. Tangannya memegang kertas yang berisi surat pengunduran diri. Sesekali hembusan nafas berat keluar dari bibirnya. Tangan Kinan mulai tera