Tangan Fero mengepal. Sherly tidak pernah tertawa selepas itu saat bersamanya. Pria bernama Bisma itu dari awal sudah mencuri perhatian Sherly. Lihatlah. Bahkan Sherly tidak bertanya kepadanya kenapa dia buru-buru. Fero keluar dari rumah megah milik Sherly dengan perasaan berkecamuk. Sedangkan Bisma yang memperhatikan gelagat Fero dari sudut matanya, menyadari ada yang mencurigakan pada pria itu. “Dia tadi teman kamu?” tanya Bisma. Sherly mengangguk. “Iya, namanya Fero, kalian sudah pernah ketemu, ‘kan?” “Iya, katanya dia calon suami kamu. Hebat ya, belum ketuk palu, udah ada gantinya Ardi,” gurau Bisma. Elisa bisa menangkap ucapan Bisma tersebut sebagai perasaan cemburu. “Cie, jealous ya, Mas?” tanya dia. “Sembarangan!” seru Bisma ganti menjitak kepala Elisa. “Eh, sudah-su