Dendam Dalam Pernikahan

Dendam Dalam Pernikahan

book_age18+
3
FOLLOW
1K
READ
contract marriage
confident
intersex
like
intro-logo
Blurb

"Kamu telah salah menilaiku Sovia,kamu pikir aku akan dengan mudah memaafkannya?"

"Dewa,sungguh! tolong maafkan Fiona"

"Kamu tahu,Fiona telah membodohiku.Dan kamu bersekongkol mempermainkan diriku"

"Wa,.. tolong maafkan Fiona ya! Place,demi aku"

Dewa mendekat,menghampiri Sovia,pandangan matanya menyipit,seperti hendak memangsa.membuat Sovia merasa tidak aman.

"Baiknya pekertimu Sovia,aku akan memaafkan Fiona,demi kamu sebagai tebusannya.

Fiona adalah sahabat Sovia yang terobsesi dengan Dewa.Segala cara dilakukan,agar Dewa mau melihatnya.

Fiona yang sempat patah arang,menemukan ide yang cemerlang untuk bisa mendekati Dewa.

Dengan menggunakan identitas Sovia,akhirnya bisa mendekati Dewa.

Awalnya,Dewa bisa dikelabui.Tapi akhirnya ketahuan juga.

Dewa sang pria populer merasa dipermainkan.Harga dirinya telah terluka.

Cara terindah yang bisa Dewa lakukan adalah,menjebak Sovia dalam pernikahan.Dewa akan puas,jika Sovia terluka,karna dirinya ikut andil dalam dusta yang diciptakan Fiona.

Bagaimana dengan hati Sovia.Sementara hatinya telah memiih Mahendra,sahabat Dewa sebagai lelaki masa depannya.

ic_default
chap-preview
Free preview
POOR FIONA
"Sovia! coba lihat arah jam sembilan, " Fiona memberikan kode pada Sovia untuk menoleh ke arah kiri.Dari arah jam sembilan,terlihat Dewa dan Mahendra menuju ke arah kantin. "Dalam hitungan ketujuh,mereka akan melewati meja kita.Siap siap ya,bakal aku godain Mahendra.Kamu harus gercep Sov,lima bulan lagi,mereka akan wisuda.Kamu harus cepat cepat nyatakan cinta.Jangan sampai,cintamu hanya tinggal cerita."Fiona bersemangat mengompori Sovia.Agar bersegera nyatain perasaan pada Mahendra sang pria pujaan. Fiona saja yang tidak tau, kalau Sovia pernah menyatakan perasaannya pada Mahendra.Sovia saat itu hanya ingin mencurahkan isi hatinya.Sovia ingin Mahendra tau kalau dirinya mmpunyai perasaan khusus padanya. "Mahendra,aku ingin kau tahu,kalau aku memiliki perasaan khusus padamu.Tapi tenanglah,aku tidak menuntut balasan akan hatiku.Namun,jika suatu hari nanti engkau mau mempersunting diriku,maka jawabku adalah iya." Sovia tersenyum di akhir kalimatnya. Sovia,sang bunga kampus adalah mahasiswa semester empat,dia adalah gadis yang lincah, ayu,supel dan ramah Mahendra tidak menyangka ternyata gadis itu mempunyai keberanian untuk mengutarakan isi hatinya.Mahendra adalah mahasiswa semester akhir.Yang hanya tinggal menunggu wisuda.Mahendra yang tersanjung sampai tak sanggup berkata kata.Mahendra paham,Sovia akan menunggunya sukses dulu.Makanya,Mahendra tidak buru buru memberi jawaban akan pernyataan Sovia. "Hilih! gayanya.kaya kamu berani aja.Pokoknya,kalau kamu godain Mahendra,aku bakalan bales godain Dewa.Aku ngga mau,salting sendirian. Benar saja,Fiona mulai memanggil Mahendra.Mengobrol tidak jelas,karna tujuannya agar Sovia Salah tingkah. "Mahendra,.. ehem ehem"Fiona melirik ke arah Sovia sambil senyum senyum.Lalu melirik kearah Dewa.Yang dibalas Dewa dengan pelototan. Sovia mulai salah tingkah.kepalanya tertunduk,tapi tidak bisa menutupi pipinya yang merona.Mahendra tersenyum melihat Sovia tersipu. "Mahendra makin ganteng aja.Bikin seseorang deg deg an loh.Apalagi kalau tersenyum,beh!! katanya,bisa jadi mood booster seharian.Bisa tetep kenyang walau ngga makan ."Fiona sengaja membumbui curhatan Sovia.Fiona suka sekali melihat Sovia mati gaya. "Hello Dewa..,Dewa dari mana mau kemana neeh"Sovia,mulai melancarkan serangannya. "Dewa tau ngga? ada yang bilang,gantengnya Dewa itu seperti getah nangka.Lengkeet banget dikepala.Iya ngga Fi?"Sovia mengdipkan sebelah matanya pada Fiona,kedudukan satu sama. "Bener nih? Nempel di kepala? Kalau nempel dikepala Sovia,jangan di ilangin ya.Tapi kalau selain kamu,mudah mudahan saja,dia amnesia."Jawab Dewa sambil melirik Fiona. Fiona menundukkan kepala.Fiona tau,kalimat itu Dewa tujukan padanya.Sovia yang tidak menyangka dengan jawaban Dewa,membuatnya iba pada Fiona. Menyadari suasana tidak lagi seru,Sovia berinisiatif untuk melarikan diri bersama Fiona."Eh Dewa, kami masih ada kelas.Duluan ya." Sovia pamit pada Dewa,lalu tersenyum pada Mahendra.Mereka tidak saling bicara,hanya tatapan mata keduanya yang menyatakan cinta. "ok Sovia,jangan dihapus ya"Pesan Dewa. Sovia menarik Fiona keluar dari kantin.Biasanya,kalau sudah begini,Fiona akan murung sepanjang hari.Dan ini membuat Sovia tidak nyaman.. "Ayolah Fi, bawa santai aja.Dewa hanya bercanda" Bujuk Sovia sambil melepas sepatunya.Saat ini,mereka sedang berada di kamar Fiona. "Bercanda apaan,omongan Dewa itu sungguh sungguh.Memangnya aku sejelek itu ya,sampai Dewa tidak mau melirikku"keluh Fiona dengan putus asa.Fiona merebahkan badannya.Harapannya seperti istana pasir.Semegah apapun dia membangun istananya.Kenyataan akan seperti ombak di lautan.Yang akan mengikis dan meratakan istananya. Dewa dan Mahendra sedang menikmati makan siangnya.Mereka duduk di tengah tengah meja kantin.Menjadikan mereka terlihat oleh siapapun yang masuk ke kantin. "Dewa, boleh ikut duduk ga? tanya seorang wanita berparas cantik berbody sexy. "Maaf ya Ta,itu tempatnya Dicky.Sebentar lagi dia kesini"Jawab Dewa datar.Tidak melihat ekspresi Meta yang kecewa. Banyak tatapan memuja yang ditujukan pada Dewa.Bagaimana tidak? Dewa memiliki ketampanan di atas rata rata.Tingginya seratus delapan puluh, dengan berat badan sekitar tujuh puluh lima kilogram.Berkulit sawo matang tapi bersih.maklum hobbynya bermain basket.menjadikannya sering berkeringat dan mandi.Memiliki tulang rahang yang tegas.perpaduan alis hitam dan hidung bangirnya,nyatanya malah memprtegasnya sebagai makhluk maskulin dan jantan.Badanya terkesan ramping tapi berotot.,sedikit bongkok udang dengan sorot mata yang teduh sekaligus tajam.Tak hanya Fisiknya yang membuat dirinya digilai kaum hawa.Dia juga memiliki kekayaan yang tidak bisa dibilang sedikit jumlahnya.Sebagai anak tunggal pemilik toko emas,yang cabangnya dimana mana,Hidup mewah dan serba ada telah menjadi kebiasaannya.Dan ini juga merupakan magnet bagi para wanita. Mahendra tidak banyak protes dengan kebohongan Dewa,yang mengatakan punya janji dengan Dicky.Mahendra sangat paham,kalau Dewa terlalu malas berbasa basi dengan wanita.Berbanding terbalik dengan Dewa.Mahesa mampu mengusir para pengemarnya dengan lembut dan tidak menyakiti.Sementara, Dewa tak segan segan menolak dan menyakiti wanita dengan kata kata,jika sudah merasa tidak nyaman dan terganggu.Seperti dengan Fiona contohnya. Sovia keluar dari kamar Fiona dengan mengendap endap.Sovia baru saja menenangkan Fiona yang menangis tersedu.Fiona telah tertidurSovia keluar kamar,dan bertemu dengan mama Fiona. "Ah.. Sovia,apa tadi Fiona menangis lagi?"Tanya mama Fiona. "iya tante" "Akhir akhir ini,Fiona jadi sering menangis.Dirinya merasa,waktu lima bulan ini seperti berlari.Tante fikir,dua tahun perjuangannya akan menjadikannya sadar diri.Namun faktanya tidak demikian Sov.Fiona semakin terobsesi dengan Dewa."Mama Fiona menghapus air mata yang menggenang di pipinya.Anak semata wayangnya berkali kali patah hati dengan orang yang sama. "Sebegitu dalamkah perasaan Fiona,tante?" "Awalnya,tante rasa juga begitu.Rasa sukanya akan hilang karna pengabaian Dewa.Tapi faktanya,semakin hari Fiona semakin tergila gila.Semua hal tentang Dewa menjadi minatnya"Mama Fiona membuang kasar nafasnya.Berharap dapat melapangkan hatinya. "poor Fiona.Akhir akhir ini,memang Fiona sering terlihat murung tante,tapi setiap saya tanya,Fiona selalu bilang tidak apa apa.lalu,dia akan membahas hal hal yang konyol.lalu,kami akan tertawa bersama."Sesal Sovia karna Fiona tidak mau membagi dukanya. "Sovia,apa kamu tau,kenapa Fiona membuang semua barang barang dia yang berwarna pink? Seminggu yang lalu,bi minah menemukan sekantong besar,barang barang Fiona yang berwarna pink teronggok di samping tempat sampah." "Sempat saya bertanya tante,katanya,Fiona sudah bosan dengan warna itu.katanya dia pingin terlihat elegan dan dewasa.makanya Fiona memilih berhenti memakai assesoris yang berwarna pink.Padahal saya juga heran,benarkah warna itu simbol cengeng dan kekanakan." "Ternyata,Fiona belum cerita padamu.Alasannya tidak sesimpel itu Sov,setelah tante bujuk,akhirnya Fiona bercerita.Saat itu,Fiona sedang melintasi tongkrongan Dewa dan teman temannya.waktu itu,dirinya sedang memakai setelan baju berwarna pink shabby .manis sekali.Tapi,teman teman Dewa yang kebanyakan sudah tau,kalau Fio menyukai Dewa,mereka mulai mengolok olok Dewa.Mereka bilang,bidadari Dewa imut sekali.walaupun Fio gendut tetap menarik hati.tapi kata Fio,jangan bidadari dong.tapi secantik dewi.Lalu,Fio menyambung lagi.kecantikan Dewi ini hanya dipersembahkan untuk sang Dewa.Bukankah Dewa hanya bersanding dengan sang Dewi.Dewa yang dari tadi diam saat diolok olok temannya,akhirnya angkat bicara.Kata Dewa,tidak semua yang pink itu imut dan lucu.Buktinya babi itu berwarna pink tapi tidak lucu.Tetap saja najis dan menjijikkan.Dan menurutku,dia sama menjijikkannya.Lalu Dewa meninggalkan tongkrongannya".Mama Fiona kembali mengusap air matanya.Hatinya hancur,anak gadisnya disamakan dengan babi. Sovia ikut menangis setelah mendengar ceritanya.Sovia memang simpati,tapi juga tidak bisa berbuat apa apa.Mungkin Dewa sudah muak dengan gombalan Fiona.Sovia ingat,Fiona sering menyatakan cinta di tempat umum.Yang ujungnya membuat Dewa di tertawai teman temannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.7K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.0K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
166.7K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
291.9K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
225.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook