Chapter 58

1240 Words

Wajah Tuan Fred sama sekali tidak menunjukkan emosi. "Pastikan acara ini berjalan lancar. Jangan sampai gagal." Ujarnya tenang. Bastian bangkit dengan ekspresi muram. Jika itu orang lain dia tidak akan terlalu peduli, namun yang bicara seperti ini adalah kakeknya. "Kakek, apakah kakek setuju aku di korbankan?" Bastian sangat tidak terima. Dia fikir ini hanya ide bodoh ayahnya, tapi dia tidak menyangka kakek akan setuju dengan mudah. "Ini tugasmu. Lagipula menderita sedikit apa masalahnya. Kamu itu cucu tertua. Sudah seharusnya berkorban lebih banyak." Jawabnya acuh tak acuh sambil keluar dari ruang kerja itu. Melihat Ayahnya sudah setuju, suasana hati Rudy berubah lebih baik. Dia tidak lagi berniat tinggal untuk membuat masalah dengan Risya. Ketika dia keluar, diruangan itu hanya t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD