Wajah Laura membeku sesaat namun dengan cepat kembali ke ekspresi semula. "Ah, bagaimana bisa aku menikmatinya. Itu hanya untuk orang-orang pilihan seperti mu." Timpal Laura. "Ku dengar polisi menemukan kejanggalan dalam rekaman cctv kantor." Sambung Risya setengah berbisik. Topik itu membuat perubahan drastis di wajah Laura. "Apa katamu?" "Seseorang yang punya wewenang untuk memasuki kamar pengawas memiliki rekaman penuh di ruangan itu." Risya sebenarnya hanya menakut-nakuti. Itu sama sekali hanya karangan nya. Kali ini wajah Laura pucat pasi. "Bagaimana mungkin?" Gumam nya gelisah. "Aku sarankan satu hal. Jangan lupa bawa selimut tebal. Disana sangat dingin." Bisik Risya dengan senyum licik. "Kamu! b******n!" Teriak Laura marah. Itu mengejutkan orang-orang di lobi kantor. Namun