Chapter 62

1016 Words

Malam ini tingkah laku Bastian agak sedikit berbeda. Dia tidak peduli dengan apapun ketika menyerang bibirnya. Dia bahkan tidak memberinya kesempatan untuk bernapas. Bastian menekannya kedinding dan mulai membelai pinggangnya dengan liar. "Bastill.." Risya berusaha melepaskan diri. Bibirnya sudah bengkak dan hampir kehabisan napas. Namun pria ini tidak peduli. Ketika Risya dengan panik memukul d**a Bastian agar melepaskannya, ciuman panas itu mulai turun ke bawah. Risya menghirup sebanyak mungkin udara sebelum tubuhnya menggigil ketika Bastian mulai mencium tulang selangkanya. "Bastil..." gumamnya lagi, namun Bastian seperti kesurupan. Mereka adalah sepupu kandung. Lagipula paman dan bibi sangat membencinya, dia tidak bisa melanjutkan hubungan tidak jelas ini. Bastian mulai membuka p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD